Mohon tunggu...
Ovi Julia
Ovi Julia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Universitas Siber Asia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Manejemen Konflik dalam Kehidupan Bermasyarakat

28 Juli 2021   23:49 Diperbarui: 29 Juli 2021   12:12 529
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Adakalanya kita mengatasi konflik dengan menganggapnya remeh. Kita mengatakan dan baragkali percaya bahwa konflik, penyebabnya, dan akibatnya sama sekali tidak penting. Kita mengguakan minimasi bila kita menganggap enteng perasaan orang lain. Seperti halnya “mengapa kamu marah? Saya hanya terlambat dua jam.” Dengan melakukan ini kita sama halnya mengatakan bahwa tindakan orang lain tersebut tidak pantas.

  • Menyalahkan 

Paling banyak konflik di sebabkan oleh banyak macam faktor sehingga setiap upaya untuk hanya memecahkan satu atau dua di antaranya akan berakhir dengan kegagalan. Meskipun demikian, seringkali orang menerapkan strategi bertengkar yang di sebut menyalahlan orang lain. Dalam beberapa kasus kita menyalahkan diri kita sendiri. Namun, lebih sering kita menyalahkan orang lain. Ini merupakan hal yang tidak efektif dalam mengelola konflik.

  • Peredam

Peredam mencakup beragam teknik bertengkar yang secara harfiah membungkam pihak lain. Salah satunya adalah dengan menangis. Ini hal yang sering di alami oleh wanita, ketika menghadapi suatu masalah yang complicated dan tidak tau bagaiamana lagi cara mengatasi nya, mereka cenderung menangis. Hal lain yang terjadi dan mungkin juga di lakukan adalah dengan meluapkan emosi yanf secara berlebihan : teriak-teriak, menjerit, yang sebenarnya sama sekali tidak membuat konflik menjadi selesai.

  • Karung goni  

Hal ini merupakan hal yang sangat bebahaya. Mengapa? Karena ini mengajupada tindakan menimbun kekecewaan dan menumpahkannya pada lawan bertengkar.

2.5 Manejemen konflik yang efektif

Menurut George Bach dan Peter Wyden dalam bukunya yang berjudul Intimate Enemy (1968), ada beberapa pedoman untuk mengelola kinflik menjadi lebih produktif.

  • Berkelahi secara sportif

Kita perlu memahami orang lain. Seperti, dengan melakukan hal ini apakah si A akan baik-baik saja? Atau dengan berkata hal ini dia tidak akan tersinggung ? dengan demikian kita menjadi seorang yang lebih melihat reaksi orang lain ketika kita hendak mengeluarkan tindakan atau kata-kata. Jangan melewati batas-batas seperti mencela orang tua, atau pekerjaan orang tua orang lain.

  • Sebuah. Berjuang secara aktif

Intinya, ketika kita menghadapi konflik, kita harus aktif—bukan dengan menutup telinga (atau menolak mendengarkan lawan yang kita hadapi). Atau dengan keluar rumah. Periode pendinginan terkadang baik dan terkadang kurang efektif.

B. Bertanggung jawab atas pikiran dan perasaan Andai

Intinya adalah ketika kita tidak setuju dengan pendapat orang lain-kita mengungkapkan perasaan kita. Bicara tentang hal itu.

C. Langsung dan spesifik

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun