Mohon tunggu...
Ovi Julia
Ovi Julia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Universitas Siber Asia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Manejemen Konflik dalam Kehidupan Bermasyarakat

28 Juli 2021   23:49 Diperbarui: 29 Juli 2021   12:12 529
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Konflik adalah proses dinamis, bukan kondisi statis. Konflik memiliki awal dan melewati banyak tahap sebelum berakhir. Ada banyak pendekatan yang baik untuk menggambarkan proses suatu konflik, antara lain menurut Luthans (2006: 140) adalah:

A. Kondisi Anteseden

Adalah suatu kondisi yang berpotensi menyebabkan atau mengawali suatu episode konflik. Terkadang tindakan agresif dapat memicu proses konflik. Kondisi Atecedent bisa tidak terlihat, tidak begitu jelas di permukaan. Harus diingat bahwa kondisi ini tidak serta merta mengawali proses konflik.

A. Konflik yang Dirasakan

Agar konflik terus berlanjut, kedua belah pihak harus menyadari bahwa mereka berada di bawah ancaman sampai batas tertentu. Tanpa adanya perasaan terancam ini, salah satu pihak dapat melakukan sesuatu yang berdampak negatif bagi pihak lain, namun tidak disadari sebagai ancaman.

1. Merasa Konflik

Persepsi berkaitan erat dengan perasaan. Itu sebabnya jika orang merasa ada perselisihan, baik aktual maupun potensial, ketegangan, frustrasi, kemarahan, ketakutan, dan kemarahan meningkat. Di sinilah kepercayaan terhadap pihak lain mulai diragukan, sehingga segala sesuatunya dianggap sebagai ancaman, dan masyarakat mulai berpikir bagaimana menghadapi situasi dan ancaman tersebut.

2. Konflik Manifest

Persepsi dan perasaan menyebabkan orang bereaksi terhadap situasi tersebut. Begitu banyak bentuk reaksi yang mungkin muncul pada tahap ini adalah berbagai argumentasi, tindakan agresif, atau bahkan munculnya niat baik yang berujung pada pemecahan masalah yang konstruktif.

3. Penyelesaian atau Penindasan Konflik

Resolusi Konflik atau hasil dari suatu konflik dapat muncul dalam berbagai cara. Kedua belah pihak dapat mencapai kesepakatan untuk mengakhiri konflik. Mereka bahkan mulai mengambil langkah untuk mencegah terulangnya konflik di masa depan.Perceived Conflict :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun