Secara sosiologis, pendidikan Islam berpijak pada tuntunan Al-Qur'an dan Hadits yang sesuai dengan Islam, sebagai masyarakat beradab yang menjunjung tinggi nilai-nilai humanisme, universalisme, pluralisme, multikulturalisme, egalitarianisme dan ekologi. upaya untuk mendidik siswa Kearifan lokal dan kearifan sosial
 Lembaga pendidikan Islam berperan penting dalam membentuk norma-norma sosial. Baik secara teologis maupun sosiologis, agama dipandang sebagai alat untuk memahami dunia. Secara teologis, hal ini berarti bahwa agama melalui simbol dan nilai yang dikandungnya ada di mana-mana, mempengaruhi bahkan membentuk struktur dan kebijakan sosial, budaya, ekonomi, dan politik. Dengan karakteristik tersebut, agama diharapkan dapat memberikan tuntunan nilai bagi seluruh aktivitas manusia dimanapun ia berada, dan dapat menjadi faktor penentu dalam proses transformasi dan modernisasi.Â
Dalam penjelasan sosiologis, pendidikan Islam merupakan lembaga yang selalu berinteraksi dengan lembaga sosial lainnya. Pendidikan Islam merespon secara berbeda ketika berhadapan dengan nilai-nilai sosial lain di luar dirinya. Nilai-nilai tersebut antara lain, misalnya modernisasi, perubahan pola kehidupan dari masyarakat agraris ke masyarakat industri ke pasca industri, dan dominasi ekonomi kapitalis yang dalam beberapa hal membentuk cara berpikir kapitalis dan konsumen meningkat. Masyarakat dan dominasi ekonomi kapitalis yang dalam beberapa hal membentuk pola pikir masyarakat yang kapitalistik dan konsumtif.
 Sistem pendidikan Islam resmi terdiri dari beberapa tingkatan, dimulai dari madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah, dan Madrasah Aliyah, hingga ke perguruan tinggi seperti UIN. Di sisi lain, lembaga pendidikan Islam non-formal tidak memiliki tingkatan yang tetap dan terstruktur, seperti majlis ta'lim, taman pendidikan Alquran, dan sejenisnya. Peran lembaga pendidikan Islam dalam membangun kearifan lokal dan sosial dapat dijelaskan seperti berikut:
1.Peranan Lembaga Pendidikan Islam Formal
 Muhammad Fadil dan Tri Supriyanth mengatakan pendidikan Islam meliputi pembinaan perilaku sosial dan politik untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT. Islam mengajarkan untuk selalu berlaku adil kepada orang lain, memberi kasih sayang dan selalu mendahulukan dan mendahulukan orang lain. Islam juga mengajarkan kita untuk saling membantu, setia kepada teman kita, mencintai negara kita, bersikap sopan dan tidak sombong..
Menurut David Poponoe sebagaimana disepakati oleh Fadil, fungsi pendidikan ada empat, yaitu:
a.Transmisi kebudayaan masyarakat, yaitu penerus nilai-nilai kebudayaan dari satu generasi kepada generasi berikutnya
b.Menolong individu memilih dan melakukan peranan sosialnya
c.Menjamin integrasi sosial, yaitu Integrasi sosial adalah penyesuaian antara unsur-unsur yang berbeda terutama dalam kehidupan sosial sehingga dapat menghasilkan pola kehidupan yang nyaman bagi masyarakat. Contoh Integrasi Sosial Masyarakat Indonesia adalah: Tidak mengutamakan ego dan kepentingannya. Bersilahturahmi. Beribadah
d.Sumber inovasi sosial