- Tantangan Ekonomi dan Sosial: Perbedaan dalam kapital ekonomi dan sosial antar perusahaan dapat menciptakan ketidakadilan dalam penerapan regulasi CFC.
Kesimpulan
Pendekatan teori Pierre Bourdieu melalui konsep praksis, habitus, kapital, dan arena memberikan wawasan yang komprehensif dalam memahami dinamika perpajakan CFC di Indonesia. Dengan mengidentifikasi peluang dan tantangan, Indonesia dapat mengembangkan strategi yang lebih efektif dan adil dalam mengatur perpajakan CFC, yang pada akhirnya akan mendukung keberlanjutan dan keadilan ekonomi.
Pendidikan, sebagai alat reproduksi sosial, perlu disesuaikan untuk memastikan bahwa individu memiliki habitus dan kapital yang diperlukan untuk berpartisipasi secara efektif dalam arena perpajakan global. Pemerintah perlu memperhatikan pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan baik di kalangan wajib pajak maupun otoritas pajak, serta membangun budaya kepatuhan dan integritas yang kuat di semua pihak yang terlibat.
Dengan menggunakan pendekatan teori Pierre Bourdieu, kita dapat melihat bahwa kebijakan perpajakan CFC di Indonesia bukan hanya masalah teknis, tetapi juga melibatkan dinamika sosial, ekonomi, dan politik yang kompleks. Habitus, kapital, dan arena memainkan peran penting dalam membentuk dan mengimplementasikan kebijakan ini. Selain itu, pemahaman tentang selera dan legitimasi serta kebenaran relasional membantu kita mengapresiasi berbagai perspektif yang ada dalam arena perpajakan CFC. Dengan demikian, pemerintah dan pembuat kebijakan perlu memperhatikan aspek-aspek ini untuk mencapai keberhasilan dalam kebijakan perpajakan CFC di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Bourdieu, P. (1986). The Forms of Capital. In J. Richardson (Ed.), Handbook of Theory and Research for the Sociology of Education (pp. 241-258). Greenwood.
Swartz, D. (1997). Culture and Power: The Sociology of Pierre Bourdieu. University of Chicago Press.
OECD. (2015). Addressing the Tax Challenges of the Digital Economy, Action 1 - 2015 Final Report. OECD Publishing.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H