"Itumi susahmu semua anak-anak jaman sekarang"
Puang Puji mengisap tembakau di sela jarinya dan menghembuskan asapnya.
"Selaluko lakukan sesuatu karena wajib, karena ketakutan, karena berharap imbalan, karena pengabdian sebagai tanda terima kasih"
Lanjut Puang Puji.
"Tapi ko sepelekan kebaikan-kebaikan di luar kewajibanmu"
Aco tercengang mendengarkan ucapan neneknya itu.
"Sederhanamo saja, nak. Itu kopimu, ko nikmati ji tidak?"
"Iye, Puang"
"Tapi pernahko kah mau buatkan dirimu sendiri itu kopi setiap ko bikinkan ka kopi? Tidak toh? Jangan mi ko bohong, Aco'. Pasti tidak pernah ko mau buatkan dirimu kecuali mauko minumki"
"I-iye, Puang"
"Kenapa? Karena bukan perintahku, selaluko sibuk dengan apa yang kusuruhkan, tapi pas senggang seperti ini, tidak mauko temanika biar ngopi atau ngobrol sebentar. Padahal tidak adaji kau bikin"