Mohon tunggu...
Reza Aditya Warman
Reza Aditya Warman Mohon Tunggu... -

Santai membaca, santai menikmati aksara

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

#1-Ngopi

25 Juni 2018   00:14 Diperbarui: 25 Juni 2018   00:12 468
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Duduk mi, masa tidak boleh saya duduk sama dengan cucuku?"

"Bu-bukan begitu, Puang. Takutka tidak sopan dengan kita', Puang"

Ujar Aco sedikit ragu membuka kursi lipat untuk duduk sepantaran dengan neneknya.

Puang Puji cemberut, melihat hal tersebut, ia langsung membuka kursi lipatnya dan duduk disitu. Takut neneknya marah.

"Kan kalo begitu enak, lancarmi juga nanti saya bicara, tidak tunduk-tunduk"

Senyum mengembang di wajah Puang Puji.

"I-iye, Puang"

Mereka berdua menyesap kopi masing-masing, menikmati sore hari itu. Batin Aco masih bertanya-tanya dengan perlakuan neneknya yang tidak biasa ini. Ia terus menatap neneknya penuh tanya.

"Kenapa ko, nak?"

Ketahuan terlalu menatap neneknya, Aco salah tingkah.

"Tidak ada rokokmu, kah? Pi ko beli, ini uang pake"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun