Cerita ini hanyalah fiksi, adapun kesamaan nama, kejadian, atau apapun itu adalah sebuah kebetulan belaka.Â
"Aco, oo Aco"
Suara Puang Puji terdengar dari dalam rumah. Aco yang sibuk memberi makan ayam segera menyelesaikan tugasnya dan menjawab panggilan dari neneknya itu.
Ia langsung masuk ke dalam rumah, di ruang tamu ia berpapasan dengan Puang Puji.
"Dari manako, nak?"
"Tabe' Puang, dari ka kasih makan ayam tadi, kenapaki?"
"Sudah ko shalat?"
"Belumpi Puang"
"Pi ko shalat dulu, baru buatkan ka kopi. Saya tunggu ko di teras"
"Iye Puang"
Puang Puji keluar duduk di teras, sedang Aco menjalankan perintah neneknya sebagaimana biasanya. Seusainya shalat, Aco menyajikan kopi untuk neneknya lalu membawakannya ke teras. Di teras ia menyuguhkan kopi tersebut pada neneknya.