"Temannya Rensi ya? " tanya perempuan itu padaku dengan senyum yang manis.Â
"Iya Tante, Rensi nya ada," jawabku.Â
"Ada, baru pulang dari gereja. Silahkan masuk, tunggu Rensi nya didalam saja ya" ajak perempuan itu untuk masuk ke dalam rumahnya.Â
Perempuan itu adalah ibu Rensi. Dia keturunan Jawa yang menikah dengan seorang pria dari Ambon. Aku pun masuk ke rumah Rensi bersama Ibunya.Â
"Duduk sini dulu ya, Tante panggilkan Rensi nya dulu" kata Ibu Rensi sambil merangkulku.Â
"Iya Tante terimakasih" jawabku sambil duduk.Â
Sambil menunggu Rensi, aku memandangi kondisi dalam rumah Rensi. Rumahnya besar dengan ornamen-ornamen salib dan foto-foto Tuhan mereka. Jika dalam Islam, keluarga Rensi adalah keluarga yang agamis, yang sangat patuh dan tunduk pada aturan agama mereka.Â
"Titin, maaf ya menunggu lama. Beta tadi sedang di belakang. Ini minum dulu," ucap Rensi sambil membawa nampan berisi dua minuman dan makanan ringan.Â
"Iya, tidak apa-apa," jawabku dengan santai.Â
"Rensi, aku ingin tanya, boleh tidak? " aku berkata dengan rasa penasaran.Â
"Boleh tanya apa? " jawab Rensi.Â