Mohon tunggu...
Nur Mutimmatin Nimah
Nur Mutimmatin Nimah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Sunan Ampel Surabaya

Remaja berkepribadian ganda, yang suka dengan hal-hal baru.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Perbedaan Bukan Maut, Perbedaan adalah Rahmat

2 Desember 2024   18:00 Diperbarui: 2 Desember 2024   18:06 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
( Foto Tangan yang saling menggenggam erat melambangkan persatuan dalam perbedaan (Sumber: Wildan Imaduddin https://bincangsyariah.com))

Saat itu aku masih menjadi siswa baru di salah satu sekolah dasar negeri di Kalimantan. Karena sekolah tersebut negeri maka tak heran banyak para siswa yang berasal dari agama non muslim. Berbanding terbalik dengan sekolahku yang berada di desa kala itu. 

Aku merasakan bagaimana sulitnya beradaptasi terhadap perubahan sosial budaya yang ada di lingkungan sekolah baruku saat itu. Aku sempat ingin berhenti sekolah karena takut tidak bisa beradaptasi baik dengan lingkungan maupun dengan orang-orang disana. 

Hari pertama aku diantar ibuku, diajak ke kantor menemui kepala sekolah untuk mendaftar dan mengurus administrasi. 

"anak cantik ini dari daerah mana" sapa kepala sekolah dengan lemah lembut kepadaku. 

"ditanya sama pak guru tuh Lo nak" suruh ibuku untuk menjawab pertanyaan dari kepala sekolah.

"Jawa Timur pak" jawabku sambil tertunduk malu. 

"Gausa takut yaa, belajar disini yang senang senang saja. Guru dan teman-teman disini baik-baik kok" ucap kepala sekolah itu sambil tersenyum tipis. 

"engge pak, saya titip anak saya Titin. Soalnya anaknya ini pendiam, ga berani kalo ketemu orang orang baru." pesan ibuku kepada kepala sekolah.

"iya, biar kami jaga, kami didik dengan baik ibu gausa khawatir " jawab guru perempuan yang merupakan wali kelas ku. 

"terimakasih ya pak, Bu" tambah ibuku. 

"Sudah sekarang kamu ikut ibu ke kelas ya. Ibu mau ajak kamu kenalan sama teman-teman yang lain" ajak wali kelasku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun