"Assalamualaikum.. hai rin..". Arina terlihat kaget dengan kedatanganku kesana, wajahnya pucat, dia terlihat semakin kurus. Aku berusaha tetap tersenyum dihadapannya meski itu terasa begitu sakit. "Waalaikumsalam, kamu tahu dari mana aku disini?" tanya Arina. "Tadi aku tanya sama tetangga kamu, katanya kamu disini yaudah aku samperin kamu deh kesini" jawabku sesantai mungkin. "Azka, maafin aku ya" ujar Arina. Aku bingung kenapa dia meminta maaf, "kenapa minta maaf rin?" tanyaku. Tanpa melihat ke arahku Arina menjawab "aku minta maaf, nggak bilang sama kamu kalau aku sakit. Selama ini aku sering bohong sama kamu. Maafin aku ya" Dengan ringannya aku menjawab "santai aja lah rin, yang penting aku udah tau sekarang."
"Sekarang jam satu, kamu udah shalat dzuhur belum az?" tanya Arina. "hmm..belum, kamu nggak apa-apa sendirian disini?" tanyaku. Arina hanya menggeleng dan tersenyum. "oke, aku tinggal sebentar ya" lalu aku keluar ruangan menuju ke mushalla.
"Ya Allah, engkau yang maha memberi kesembuhan sembuhkanlah Arina, angkat penyakitnya, kembalikan ia ke tengah-tengah kami dengan wajah ceria. Dia gadis yang baik ya Allah, berikan pertolonganmu padanya. Aamiin".
Setengah jam kemudian aku kembali ke kamar Arina, ternyata ayah dan bundanya sudah datang. Aku memberi salam pada keduanya. Setelah itu Arina meminta ayah dan bundanya membelikan sesuatu untuknya, tinggalah kami berdua di ruangan itu. Aku melihat Arina sedang menulis sesuatu. "Kamu lagi nulis diary?" tanyaku. "hmm..nggak juga sih, aku lagi iseng aja az. Oiyaa kamu inget tanggal 29 Agustus nanti ada apa?" tanya Airina dengan pandangan menyelidik. "Ya iya laah aku inget, masa aku lupa sama hari spesialnya princess Arina" mendengar jawabanku kami berdua tertawa lepas.
"Azka, aku mau minta kado dari kamu boleh?"
"Ya boleh lah, kamu mau apa? Hmm..gimana kalo ikut aku ke Korea kita liburan bareng disana?" jawabku.
Arina menggeleng, "aku nggak mau itu az, lagian kamu lihat sendiri kan aku udah nggak mungkin pergi jauh-jauh"
"Terus, kamu mau apa dari aku rin?"
"Besok, dateng kesini lagi pagi-pagi ya. Tugas kamu Cuma ikutin instruksi aku. Pokoknya besok itu aku panitianya kamu pesertanya oke!"
"Kita nggak akan kemana-mana kan? Di sini aja acaranya?" tanyaku.
"Aku kan udah bilang aku panitianya, kamu ngga boleh protes semua aku yang nentuin."