Mohon tunggu...
nur isnaini rizki 1894
nur isnaini rizki 1894 Mohon Tunggu... -

gadis yang sedikit bicara banyak berkhayal suka sekali berteriak besama tulisannya

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kado Untuk Arina

16 Februari 2014   22:59 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:46 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Setelah semua mendapat penilaian kami diminta keluar untuk beristirahat dan kembali satu jam lagi. Satu jam kemudian aku dan peserta ujian yang lainnya kembali masuk ke ruang ujian. Guru Yoon yang merupakan pemimpin di sekolah ini mengumumkan hasil ujian kami.

"Setelah memberikan penilaian pada roti kalian, aku dan yang lainnya sudah memberikan nilai untuk ujian kali ini. Nilai kalian sudah tertulis di dalam amplop ini, yang namanya kusebut silahkan maju dan ambil amplop ini".

Satu persatu dari kami maju mengambil amplom yang berisi nilai ujian. Dengan hati berdebar aku membuka amplop itu secara perlahan. Amplop itu mulai terbuka, lalu aku keluarkan isinya dan mulai membuak kertasnya. Sebentar aku pejamkan mata berharap nilai yang akan aku lihat adalah yang terbaik. "Bismillahirrahmanirrahim" perlahan aku membuka mataku dan nilai yang tertera pada kertasku adalah  A. Ini sulit dipercaya, tapi inilah yang terjadi, alhamdulillah tahun ini aku akan berlebaran di Indonesia.

15 Juli 2013, itulah tanggal keberangkatanku ke tanah air. Malam ini aku berniat menelpon Arina untuk memberitahunya. "Azka, besok kamu pulang ke Indonesia?" tanya paman Idris, teman ayahku yang memiliki kedai ramen ini. "Iya paman, besok aku akan berangkat ke Indonesia" .

"Ya sudah, hati-hati di jalan. Uang saku untukmu selama bekerja di sini sudah paman kirim ke rekeningmu. Salam untuk keluarga di sana ya" ucap paman dengan suaranya yang lembut.

"Baiklah, akan aku sampaikan salam dari paman. Terimakasih atas perhatian paman selama Azka disini ya" aku mengucapkan terimakasih sambil memeluk pria paling baik nomor dua setelah ayahku itu. Waktu menunjukkan pukul  21.00 itu artinya sekitar jam 19.00 waktu Indonesia. Aku mengambil hp ku untuk menelpon Arina.

***

Tuuut..tuuu..tuut..

Terdengar teleponku sudah tersambung ke Arina

"Assalamualaikum.." sapa Arina.

"Waalaikumsalam, Arina tau ngga ini siapa?" tanyaku,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun