Mohon tunggu...
Nurifah Hariani
Nurifah Hariani Mohon Tunggu... Guru - Guru yang suka membaca dan senang berkhayal

Guru di sebuah sekolah swata di kota Malang, sedang belajar menulis untuk mengeluarkan isi kepala, uneg-uneg juga khayalan

Selanjutnya

Tutup

Horor

Jangan Bermain-Main Denganku

18 Januari 2025   11:27 Diperbarui: 18 Januari 2025   11:27 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Hong Hiyang Ilaheng Hen Jagad Alusan Roh Gentayangan Ono'e Jelangkung Jaelengsat siro Wujud'e Ning kene Ono Bolon'e Siro Wangsul Angslupo Yen Siro Teko Gaib Wenehono Tondo Ing Golek Bubrah Hayo Enggalo Teko Pangundango Hayo Ndang Angslupo Ing Rupo Golek Wujud..Wujud..Wujud!"

Wasto membacanya tiga kali dengan suara keras. Kami menunggu reaksi dari jelangkung yang sedang dibaringkan di tengah-tengah lingkaran kami berempat. Tak ada reaksi

Kami berempat saling berpandangan. Wasto mengangsurkan hp kepadaku. Aku meniru Wasto, membaca mantera tiga kali dengan suara keras. Kemudian Iral dan terakhir Bagas. Jelangkung tetap bergeming.

"Sudah kubilang, hanya malam Jum'at yang bisa," kata Wasto.Ia berdiri lalu berjalan mondar mandir.

"Jian*** sudah habis banyak ternyata sia-sia." Iral berdiri dengan kesal.Diambilnya salah satu gorengan lalu memasukkan ke dalam mulut. "Enak! Daripada mubadzir."

Bagas ikutan makan juga. Wasto masih mondar-mandir, mungkin masih penasaran.

"Pulang, ayok pulang!" Kesal dan geram meliputiku. Sudah payah-payah kesini, berbohong kepada Umik pula.

"Kamu sih Hel, pake baca Bismillah segala, ya gak berhasil. Gatot. Gagal total!" kaki Wasto menyepak segala yang ada di depannya.

Enak saja Wasto ngomong begitu. Bismillah kan ucapan yang baik. Bisa jadi kegagalan ini karena ia tak menghapal manteranya.

"Nih kamu saja yang bawa Hel!" Wasto melempar boneka jelangkung kepadaku.

Hey! Belum sempat aku protes, mereka sudah kabur menuju sepeda motornya masing-masing. Duh, ribet betul buat apa membawa beginian pulang? Kubuang saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun