Ghulam dan Dipa menangkapku. Kami ada di tepi jalan raya sekarang. Suara napas kami seperti deru motor. Baju kami basah oleh keringat. Tubuh kami gemetar. Kami saling menatap. Tidak masalah barang-barang juga sandal yang tertinggal. Kami pulang tanpa bicara. Tanpa suara.
Ternyata bertemu hantu itu layaknya mencari jodoh, kadang kita upayakan setengah mati untuk mencari ternyata hasilnya nihil. Malahan kalau tidak niat mencari, sosok itu mak njegagik  hadir di pelupuk mata. Seperti  kalian yang sedang membaca tulisan ini. Cobalah  tengok ke belakang .
..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H