Siapakah kini plipur lara
Nan setia dan perwira
Siapakah kini pahlawan hati
Pembela bangsa sejati
Telah gugur pahlawanku
Tunai sudah janji bakti
Guur satu tumbuh seribu
Tanah air jaya sakti
Â
 Selesai menyanyi kami menunggu lagi. Kali ini Ghulam bersandar di sisi jembatan. Aku mundur ke belakang yang tadi kata Dipa ditempati Mbak Kunti. Hanya Dipa yang tetap bersila sambil melek merem.
Tiba-tiba terdengar  seperti suara  benda jatuh. Tidak hanya satu. Serempak kami mendongak.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!