Hampir saja ia menangis, bukan karena kakinya yang sakit, akan tetapi hatinya yang sakit, karena ia tak jadi meraih kemenangan. Padahal ia telah berlatih keras demi meraih juara pertama lari 10K. Tomi segera mendekat ke tempat Kenan.
“Maafkan aku Tomi, aku kalah. Padahalaku sudah berusaha semaksimal mungkin.” kata Kenan dengan nafas berat.
“Nggak papa, masih ada kesempatan,Kenan. Tahun depan kamu bisa mengikuti lomba ini lagi kan? Lagi pula ciderakakimu belum pulih benar. Kamu terlalu memaksa.” kata Tomi. Kenan hanya meringis. Pak Yanto yang datang ke tempat Kenan segera memapah Kenan.
“Tak apa Kenan, masih ada kesempatan tahun depan, kamu sudah berusaha. Bapak bangga padamu.”
“Terimakasih Pak Yanto, maafkan Kenan...”
Meski Kenan tak juara, akan tetapi ia telah berusaha semaksimal mungkin untuk meraihnya dengan kaki yang cedera.Itulah sebenarnya arti kemenangan itu.
Wahyu Sapta
Semarang, 9 Mei 2016
(Ending Yani Handayani)
Suasana Lapangan lomba telah riuh dengan para peserta yang akan bertanding tak ketinggalanKenan dan pelatihnya Pak Yanto juga sibuk mempersiapkan diri, Namun saat-saat terahkir lomba akan dimulai, batang hidung si Tomi tak kelihatan. Dengan setengah celingak-celinguk, Kenan berusaha mencari Hitomi sebelum matanya menemukan gadis itu panitia tlah mengumumkan bahwa lomba lari 10 K akan segera dimulai.
Seperti mengerti kegelisahan Kenan, Pak Yanto menghampiri Kenan dan berkata, " Ini ada titipan surat untkmu, Kenan."