Upaya Meningkatkan Hasil Belajar PPKn Kelas VIII E
Pada Materi Memahami Kedudukan dan Fungsi Pancasila
melalui Metode Mind Mapping Di SMP N 1 Kretek
Nurhalimah
SMP Negeri 1 Kretek
Donotirto Kecamatan Kretek Kabupaten Bantul
Email: nurhah5@gmail.com
ABSTRAK: Peneliti sekaligus guru pada mata pelajaran PPKn di SMP Negeri 1 Kretek Kabupaten Bantul dalam melaksanakan tugasnya, menjumpai kenyataan bahwa Prestasi nilai pengetahuan anak kelas VIII E masih rendah (dibawah KKM). Hal ini guru masih menggunakan metode ceramah dan siswa sulit mengerjakan soal analisis yang berbasis hots.
Untuk mengatasi hal tersebut, maka peneliti mencari cara untuk meningkatkan prestasi siswa di kelas VIIE E. Strategi pemecahan masalah yaitu dengan menggunakan metode mind mapping. Penelitian ini dilakukan dalam 1 tahap prasiklus dan 2 tahap siklus.
Hasil perolehan nilai pengetahuan Siklus 1, rata-rata nilai pengetahuan 70, dengan capaian KKM hanya 14 siswa dari total 32 siswa, masih jauh dari memuaskan. Di Siklus 2 hasil nilai rata-ratanya meningkat menjadi 78, dengan capaian KKM 26 siswa.
Penggunaan metode mind mapping sangat efektif meningkatkan hasil belajar PPKn Kelas VIII E pada materi “Memahami Kedudukan dan Fungsi Pancasila” melalui Metode Mind Mapping Di SMP N 1 Kretek.
Hal ini dibuktikan dengan adanya peningkatan presentase siswa yang mencapai ketuntasan belajar atau melampaui Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditentukan (72) yaitu rata-ratanya 70 Siklus 1, menjadi rata-ratanya 78 pada Siklus 2.
Kata kunci: hasil belajar, Pancasila dan Kewarganegaraan, mind mapping.
PENDAHULUAN
Proses pembelajaran pada dasarnya adalah proses komunikasi yang melibatkan antara guru dan siswa yang diwujudkan dalam suatu kegiatan. Kegiatan ini dilakukan melalui penyampaian pesan ataupun tukar menukar informasi antara guru dan siswa. Tujuan dari kegiatan ini yaitu untuk mentransfer ilmu agar siswa paham terhadap materi Memahami Kedudukan dan Fungsi Pancasila di Indonesia guna mewujudkan tujuan pendidikan Indonesia.
Menurut Amirin (2015:1) menjelaskan bahwa pendidikan atau kegiatan mendidik adalah sebuah kegiatan untuk mengembangkan segala kemampuan dasar jasmani dan rohani.Selain itu, pendidikan berupaya untuk mengembangkan mutu pendidikan dan martabat kehidupan bangsa sehingga segala sesuatu masalah yang berkaitan dengan pendidikan bisa teratasi.
Pendidikan yang bagus adalah pendidikan yang dapat membentuk karakter siswa yang buruk menjadi baik dan mampu mengembangkan potensi peserta didik. Dalam mengembangkan potensi peserta didik khusunya hasil belajar siswa diperlukan dalam pembelajaran. Secara umum, pembelajaran merupakan proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik (Suardi, 2018: 7).
Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh peneliti bahwa pembelajaran disekolah pada umumnya masih menggunakan metode-metode dalam mentransfer ilmu-ilmu yang dilakukan guru terhadap peserta didik. Berdasarkan observasi, yang dilakuakan peneliti di SMP N 1 Kretek masih menggunakan metode ceramah.
Pemilihan metode ceramah karena banyak guru-guru di SMP N 1 Kretek sudah mau pensiun. Padahal pembelajaran dengan menggunakan metode ceramah itu sangat monoton dan membosankan. Pembelajaran dengan metode ceramah merupakan suatu metode pembelajaran, yang siswanya hanya menerima informasi yang diberikan oleh guru sedangkan tidak semua siswa dapat menerima pelajaran hanya dengan mendengarkan guru.
Sehingga siswa kurang memahami materi yang disampaikan oleh guru dan berdampak pada hasil belajar siswa. Dimasa pandemi seperti ini, metode ceramah sangat tidak cocok diterapkan pada saat pandemi covid seperti ini. Maka dari itu, perlu adanya penerapan metode baru agar hasil belajar siswa meningkat.
Dalam penelitian ini, peneliti melakukan penelitian dengan metode main mapping. Chaniago, dkk (2020: 56) yang menjelaskan bahwa mind mapping adalah metode pembelajaran dengan menggunakan cara berpikir runtutan berpikir terhadap suatu permasalahan bagaimana bisa terjadi sampai dengan pada penyelesaiannya.
Pengajaran mind mapping disajikan dalam bentuk skema yang memiliki hubungan sebab akibat dan saling berpengaruh. Metode belajar dengan mind mapping ini mampu meningkatkan analisis dan berpikir kritis siswa, sehingga sesuatu secara keseluruhan dari awal hingga akhir.
Berdasarkan latar belakang di atas dapat diasumsikam bahwa metode pembelajaran Main Mapping dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Maka dilakukan suatu penelitian yang berjudul “ Upaya Meningkatkan Hasil Belajar PPKn Kelas VIII E Pada Materi Memahami Kedudukan dan Fungsi Pancasila melalui Metode Mind Mapping Di SMP N 1 Kretek”
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian yang digunakan dalam penelitian yang berjudul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar PPKn Kelas VIII E Pada Materi Memahami Kedudukan dan Fungsi Pancasila melalui Metode Mind Mapping Di SMP N 1 Kretek” adalah pendekatan penelitian tindakan kelas.
Subjek penelitian merupakan sumber data yang digunakan untuk mencari informasi yang disesuaikan dengan masalah penelitian. Subjek penelitian dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah siswa kelas VIII E SMP Negeri 1 Kretek pada saat pembelajaran PPKn di kelas.
Penelitian ini dilakukan di kelas VIII E SMP Negeri 1 Kretek pada Semester I tahun Pelajaran 2022/2023 untuk mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn). Pemilihan waktu penelitian ini, disesuaikan dengan Kalender Pendidikan.
Dalam penelitian ini, penulis mengambil data disesuaikan dengan jadwal mengajar guru pada saat pembelajaran berlangsung. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas yang terdiri dari 2 Siklus.
PTK ini mengacu pada desain penelitian menurut Kemmis (adaptasi dari Mc Niff,1988:27) Dalam penelitian ini, setiap siklus terdiri dari tiga kali (3X) pertemuan dan setiap pertemuan terdiri dari pendahuluan, kegiatan inti, dan penutup.
Instrumen Penelitian dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini menggunakan teknik yaitu: observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini, dimulai dengan mengumpulkan data dari data observasi, data wawancara, dan dokumentasi.
Data kuantitatif yang diperoleh berupa nilai hasil tes siswa setiap pertemuan dihitung reratanya, dianalisis jumlah siswa yang sudah tuntas dan yang belum tuntas, nilai tertinggi maupun nilai terendah. Hasil-hasil analisis tersebut direkapitulasi dan dihitung besar perubahan dan peningkatan yang terjadi dari pertemuan ke pertemuan berikutnya dalam satu siklus.
Data yang didapat dari siklus kedua dianalisis dengan cara yang sama, kemudian dari hasil analisis akhir dari setiap siklus dihitung perubahan/ peningkatannya dan diertai dengan deskripsi kritis tentang penyebab perubahan tersebut.
Data kualitatif berupa hasil observasi yang telah diisi oleh observer dalam setiap pertemuan kemudian dianalisis secara deskriptif sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan pada instrumen. Hasil pengamatan tersebut juga dijadikan bahan diskusi dan perbaikan pada tahap refleksi.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Penlitian
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan solusi atas permasalahan siswa di dalam pembelajaran PPKn terutama pada materi Memahami Kedudukan dan Fungsi Pancasila. Dengan mengunakan model pembelajaran main mapping diharapkan nilai pengetahuan siswa kelas VIII E meningkat.
1. Prasiklus (Pertemuan ke 2)
a. Perencanaan
Sebelum melakukan siklus 1, peneliti melakukan hal-hal sebagai berikut:
1) Peneliti Menyusun RPP beserta pedoman penilaiannya
2) Peneliti menentukan media dan metode yang akan digunakan
3) Peneliti menyiapkan soal untuk mengukur kemampuan awal siswa
b. Tindakan/ pelaksanaan pembelajaran
1)Siswa diminta untuk mengamati bahan tayang di https://sites.google.com/view/pancasilapertemuanii/halaman-muka untuk mengeksplorasi sumber belajar Makna Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan dan guru menjelaskan bahan tayang tersebut.
2) Siswa diminta untuk bertanya terkait bahan tayang yang diberikan dan guru menanggapinya.
3) Siswa dibagi menjadi 6 kelompok (1 kelompok 4-5 orang) dan masing-masing kelompok mendapatkan tugas menganalisis artikel tentang Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup.
4) Siswa diminta untuk menyelesaikan tugas menganalisis artikel dan berdiskusi bersama kelompoknya.
5) Guru membimbing jalannya diskusi kelompok.
6) Guru memberikan kesempatan kepada kelompok yang sudah siap untuk mempresentasikan hasil diskusinya dan kelompok lain diminta untuk menanggapi.
7) Siswa bersama guru memberikan apresiasi bagi kelompok yang sudah mempresentasikan hasil kerjanya di depan kelas.
8) Siswa bersama guru menyimpulkan hasil diskusi yang sudah dilaksanakan
c. Hasil observasi Prasilus
1) Beberapa siswa belum mencapai KKM.
2) Siswa kurang bersemangat mengikuti pembelajaran PPKn.
2. Siklus 1 (Pertemuan ke 3)
a. Perencanaan
Sebelum melakukan siklus 1, peneliti mempersiapkan hal-hal sebagai berikut:
1) Mempersiapkan RPP.
2) Mempersiapkan Media Pembelajaran.
3) Mempersiapkan alat dan buku yang digunakan untuk pembelajaran.
b. Tindakan/ Pelaksanaan
1) Untuk mengingat kembali materi yang sudah dipelajari, maka pada kegiatan pertemuan ke 3 diawali dengan melakukan review tentang apa yang sudah dipelajari pada pertemuan sebelumnya.
2) Guru meminta siswa untuk mengeksplorasi bahan ajar tentang penerapan Pancasila yang ada kemudian siswa diminta untuk bertanya terkait materi yang ada di bahan ajar tersebut.
3) Guru meminta siswa untuk duduk berkelompok dan membuat peta konsep dalam bentuk main mapping tentang menyadari pentingnya kedudukan dan fungsi Pancasila dalam kehidupan bernegara.
4) Guru meminta siswa untuk mempresentasikan hasil kerja kelomponya di depan kelas.
c. Hasil Observasi Siklus 1
1) Semua siswa diminta untuk mengerjakan soal melalui aplikasi google formulir.
2) Guru memantau siswa pada saat mengerjakan soal.
3) Hasil nilai mulai ada peningkatan.
4) Beberapa siswa tidak bisa mendapatkan nilai diatas KKM dikarenakan anak belum terbiasa mengerjakan soal analisis.
d. Refleksi Siklus 1
1) Pada siklus 1, pembelajaran direncanakan sesuai waktu yang sudah di rencanakan tetapi karena antusias anak dalam mengikuti pembelajaran main mapping tingg waktu presentasi molor sehingga waktu mengerjakan soal hanya sedikit.
2) Kelompok 7 tidak bisa berdiskusi dengan baik dikarenakan kurangnya pembagian di kelompok. Di siklus 2 perlu dibenahi atau ditukar anggota kelompoknya.
3) Ada siswa yang pasif di dalam diskusi seperti Beni dikelompok 7 dan Wildan dikelompok
4) Banyak siswa yang merasa kesulitan mengerjakan soal pengetahuan, dikarenakan anak belum terbiasa mengerjakan soal berbasis hots.
5) Hasil nilai pengetahuan yang diberikan di akhir Siklus 1, dari 32 anak yang mengerjakan soal analisis ada 14 siswa yang belum mencapai KKM. Adapun penjabaranya sebagai berikut:
Tabel 1. Hasil Penilaian Siklus 1
NoNama SiswaNilaiKeterangan 1ADINDA JULIANA CESYAR75
2AFRIZAL RASYID ANTARA75
3AGATHAN FAWWAZ ZIDANE60Belum KKM4AISYA CANTIKA KANAYA70Belum KKM5ARLA ENGGAR PRADANA70Belum KKM6AULIA KHOIRUN NISA75
7BENI SUHARIADI60Belum KKM8DHAHAYU NANA NAULYTA75
9DWINDA PUTRI WIRANI75
10DYAH AYU WULANDARI75
11FAIZAH AQELA SEJATI75
12HANIDA HARA RUSLI70Belum KKM13HERLINA NUR FADHILLA70Belum KKM14HUMAYRAA NARARYA NINGJORIS75
15IKHSAN FAUZI NURKHOIRUDIN60Belum KKM16INDIRA EKO PUTRI85
17IRZA MARDZELAN NUGROHO60Belum KKM18LINGGATAMA DIOMINDY PUTRANARISUKA70Belum KKM19MUHAMMAD NAZWA AFGA ISMA'IL60Belum KKM20MUKH KARROHMAH BINA CANTIKA75
21NADIF SAVA ANDREA65Belum KKM22NADIRA FITRI RAMADANI75
23OKTAVIA FITRIYANI65Belum KKM24PRIMA NUHA KHOIRUNNISA65Belum KKM25RADHINKA ASA LISTY NUGRAHA70Belum KKM26RADHITYA ARYA PRABASWARA75
27RAFFI RAKHA MURTADHO65Belum KKM28VIKA WAHYU PURWANINGTYAS70Belum KKM29WILDAN DHANIS PRASETYO60Belum KKM30YUNUZ75
31ZANDRA IKHSAN WAHYU PRATAMA65Belum KKM32ZULFA NURISYIFA'80
Nilai Rata-Rata70Lolos KKM14
Catatan: skor KKM mencapai 72
e. Simpulan Siklus 1
Atas dasar hasil refleksi yang dilakukan oleh peneliti diatas, maka simpulan kegiatan yang akan dilakukan di Siklus I adalah sebagai berikut :
1) Siswa dibiasakan untuk mengerjakan soal yang berbasis hots.
2) Pembagian kelompok secara merata sehingga siswa yang pasif bisa ikut aktif dalam pembelajaran. Ini akan diperbaiki di siklus 2 dengan mengganti atau menukar dengan anggota kelompok lain.
3) Perolehan nilai rata-rata nilai pengetahuan 70, dengan capaian KKM hanya 14 siswa dari total 32 siswa, masih jauh dari memuaskan. Yang harus diperbaiki dan ditekankan lagi disini adalah pembelajaran dengan mengunakan peta konsep sehingga anak mudah menghafal apa yang mereka tulis. Ini akan diperbaiki di siklus 2.
3. Siklus 2 (Pertemuan ke 4)
a. Perencanaan
Berdasarkan refleksi dari siklus 2, peneliti melakukan hal-hal sebagai berikut:
1) Peneliti menyusun RPP lengkap dengan instrument penilaiannya.
2) Peneliti bersama menentukan jenis media dan serta sumber belajar yang akan dipergunakan.
3) Peneliti menganalisa jenis instrumen penilaian yang akan di pergunakan.
b. Tindakan/ Pelaksanaan
1) Untuk mengingat kembali materi yang sudah dipelajari, maka pada kegiatan pertemuan ke 4 diawali dengan me-review apa yang sudah dipelajari pada pertemuan sebelumnya.
2) Guru meminta siswa untuk mengeksplorasi bahan ajar tentang Penerpan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari kemudian siswa diminta untuk bertanya terkait materi yang ada di bahan ajar tersebut
3) Guru meminta siswa untuk duduk berkelompok dan membuat peta konsep dalam bentuk main mapping tentang penerapan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan keluarga, masyarakat dan negara.
4) Guru meminta siswa untuk mempresentasikan hasil kerja kelomponya di depan kelas.
c. Hasil Observasi Siklus 2
1) Semua siswa diminta untuk mengerjakan soal melalui aplikasi google formulir.
2) Guru memantau siswa pada saat mengerjakan soal.
3) Hasil nilai mulai ada peningkatan.
4) Beberapa siswa yang di siklus 1 mendapat nilai dibawah KKM, di siklus 2 ini banyak yang mendapat nilai diatas KKM.
d. Refleksi Siklus 2
1) Pada siklus 2, pembelajaran sudah sesuai dengan yang direncanakan.
2) Pembelajaran pada siklus 2 sudah berjalan sesuai dengan rencana.
3) Siswa yang awalnya pasif di Siklus 1, sekarang mulai aktif di Siklus 2 karena ada perubahan anggota kelompok.
4) Siswa mulai memahami dan teliti dalam menjawab soal yang berbasis analisis.
5) Hasil nilai pengetahuan yang diberikan di akhir Siklus 1, dari 32 anak yang mengerjakan soal analisis ada 6 siswa yang belum mencapai KKM. Adapun penjabaranya sebagai berikut:
Tabel 2. Hasil Penilaian Siklus 2
NoNama SiswaNilaiKeterangan 1ADINDA JULIANA CESYAR85
2AFRIZAL RASYID ANTARA80
3AGATHAN FAWWAZ ZIDANE70Belum KKM4AISYA CANTIKA KANAYA80
5ARLA ENGGAR PRADANA75
6AULIA KHOIRUN NISA85
7BENI SUHARIADI70Belum KKM8DHAHAYU NANA NAULYTA80
9DWINDA PUTRI WIRANI80
10DYAH AYU WULANDARI85
11FAIZAH AQELA SEJATI80
12HANIDA HARA RUSLI75
13HERLINA NUR FADHILLA70Belum KKM14HUMAYRAA NARARYA NINGJORIS85
15IKHSAN FAUZI NURKHOIRUDIN70Belum KKM16INDIRA EKO PUTRI90
17IRZA MARDZELAN NUGROHO70Belum KKM18LINGGATAMA DIOMINDY PUTRANARISUKA75
19MUHAMMAD NAZWA AFGA ISMA'IL75
20MUKH KARROHMAH BINA CANTIKA80
21NADIF SAVA ANDREA75
22NADIRA FITRI RAMADANI80
23OKTAVIA FITRIYANI75
24PRIMA NUHA KHOIRUNNISA80
25RADHINKA ASA LISTY NUGRAHA75
26RADHITYA ARYA PRABASWARA85
27RAFFI RAKHA MURTADHO75
28VIKA WAHYU PURWANINGTYAS80
29WILDAN DHANIS PRASETYO75
30YUNUZ85
31ZANDRA IKHSAN WAHYU PRATAMA70Belum KKM32ZULFA NURISYIFA'85
Nilai Rata-Rata78,125Lolos KKM26
Catatan: skor KKM mencapai 72
e. Simpulan Siklus 2
Atas dasar hasil refleksi yang dilakukan oleh peneliti diatas, maka simpulan kegiatan yang akan dilakukan di Siklus 2 adalah sebagai berikut:
1) Perolehan nilai rata-rata nilai pengetahuan meningkat yang awalnya pada Siklus 1 hasil rata-ratanya 70, Di Siklus 2 rata-ratanya meningkat menjadi 78. Dari 14 siswa yang lolos KKM menjadi 26 siswa.
2) Dengan pembagian kelompok secara merata maka hasil atau prestasi belajar meningkat.
PEMBAHASAN
Penelitian ini dilaksanakan untuk memberikan solusi terhadap permasalahan yang ditemui di kelas VIII E yang berkaitang dengan nilai pengetahuan siswa yang kurang begitu bagus. Hal ini dikarenakan guru-guru terbiasa mengajar menggunakan metode ceramah.
Pemilihan metode ceramah dikarenakan fasilitas LCD di SMP Negeri 1 terbatas. Sehingga peneliti mencoba memberikan solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut dengan menerapan metode main maping pada pembelajaran BAB 1 Kelas VIII materi Arti Memahami Kedudukan dan Fungsi Pancasila.
Melalui pembelajaran main mapping siswa bisa aktif berperan dalam membuat peta konsep, berdiskusi bersama kelompok, dan mempresentasikan hasil diskusi didepan kelas. Tentu pembelajaran ini mengarah pada kegiatan pembelajaran yang berfokus pada siswa. Dengan pembelajaran seperti ini, diharapkan siswa yang awalnya pasif menjadi aktif sehingga hasil belajar siswa meningkat.
Pada siklus 1, guru memberi materi tentang menyadari pentingnya kedudukan dan fungsi Pancasila dalam kehidupan bernegara. Diawali dengan menjelaskan materi yang ada di bahan ajar kemudian siswa diminta untuk bertanya terkait materi yang disampaikan.
Selain itu, dikegiatan inti siswa di minta membuat kelompok dan membuat main mapping sederhana. Lalu hasil dari diskusi tersebut dipresentasikan di depan kelas. Pembuatan kelompok dibuat secara heterogen. Sehingga siswa terbiasa bekerja sama, toleransi, berani menyampaikan pendapat.
Pada saat kegiatan dikusi terdapat anak yang pasif sehingga hasil dari proses pembelajaran kurang begitu maksimal. Hasil perolehan nilai rata-rata nilai pengetahuan 70, dengan capaian KKM hanya 14 siswa dari total 32 siswa , masih jauh dari memuaskan. Yang harus diperbaiki dan ditekankan lagi disini adalah pembelajaran dengan mengunakan peta konsep sehingga anak mudah menghafal apa yang mereka tulis. Kegiatan tersebut disesuaikan dengan RPP yang sudah dibuat oleh mahasiswa.
Pada siklus 2, guru mengingat kembali materi yang sudah dipelajari, maka pada kegiatan pertemuan ke 4 diawali dengan me-review apa yang sudah dipelajari pada pertemuan sebelumnya. Guru meminta siswa untuk mengeksplorasi bahan ajar tentang Penerpan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari kemudian siswa diminta untuk bertanya terkait materi yang ada di bahan ajar tersebut.
Guru meminta siswa untuk duduk berkelompok dan membuat peta konsep dalam bentuk main mapping tentang penerapan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan keluarga, masyarakat dan negara. Sebelum duduk berkelompok ada berberapa siswa yang ditukar dengan anggota kelompok lainnya.
Hal ini agar siswa yang awalnya pasif bisa menjadi aktif setelah dipindah. Setelah melakukan diskusi siswa diminta untuk mempresentasikan hasil kerja kelomponya di depan kelas. Hasil perolehan nilai rata-rata nilai pengetahuan meningkat yang awalnya pada Siklus 1 hasil rata-ratanya 70, Di Siklus 2 rata-ratanya meningkat menjadi 78. Dari 14 siswa yang lolos KKM menjadi 26 siswa
SIMPULAN
Berdasarkan penerapan pembelajaran menggunakan menggunakan metode mind mapping dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII E dan Pembelajaran menggunakan menggunakan metode mind mapping dapat meningkatkan ketrampilan siswa kelas VIII E. selain itu, Pembelajaran dengan kelompok yang heterogen dapat melatih siswa untuk bekerja sama dalam keberagaman.
DAFTAR RUJUKAN
Aidah, S.N. (2020). Cara Efektif Penerapan Metode dan Model Pembelajaran. Bantul: KBM Indonesia.
Amaral & Asmar. (2020). Hakikat belajar dan pembelajaran. Bogor: Guepedia.
Chaniago, K. dkk. (2020). Teman baik. Jakarta: Rumah Media.
Ghony, M. D. & Almanshur, F. (2012). Metode penelitian kualitatif. Yogyakarta: Ar-ruzz Media.
Hidayat, K. & Ayumardi, A.(2003). Pancasila, demokrasi HAM, dan mayarakat madani. Jakarta: Kencana Prenadamedia Group.
Kaharuddin, A & Nining, H. (2020). Pembelajaran inovatif & variatif: pedoman untuk penelitian ptk dan eksperimen. Gowa: Pusaka Almaida.
Kurniawan, N. (2017). Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Sleman: Penerbit Deepublish.
Maula, I. dkk. (2021). Pengembangan metode pembelajaran pai di masa pandemi covid-19. Bandung: Media Sains Indonesia dan Penulis.
Olivia, F. (2008). Gembira belajar dengan Mind Mapping: bantu anak menguasai “senjata rahasia” para jenius untuk melejitkan prestasi di sekolah. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Ramadhani, R. dkk. (2020). Belajar dan pembelajaran: konsep dan pengembangan. Medan: Yayasan Kita Menulis.
Rojak, A. (2016). Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui metode main mapping (PTK pada siswa kelas IX B SMP N 3 Kota Cirebon). Jurnal Edunomic 3 (2) melalui https://www.fkip-unswagati.ac.id/ejournal/index.php/ edunomic/article/view/200.
Saputra, N. dkk. (2021). Penelitian tindakan kelas. Pidie: Yayasan Penerbit Muhammad Zaini.
Sariani, N. dkk. (2021). Belajar &pembelajaran. Tasikamalaya: Edu Publiser.
Sugiyono. (2017). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Suyahman. (2021). Pengembangan bahan ajar PPKn di SD. Klaten: Lakeisha.
Swadarma,D. (2013). Penerapan mind mapping dalam kurikulum pembelajaran. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H