Mohon tunggu...
NUR FATAH
NUR FATAH Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA

KELEMBUTAN ADALAH BAGIAN DARI SIFAT ALLAH

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sejarah Kampung Tebon Agung Desa Ngroto Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan

23 Agustus 2023   04:43 Diperbarui: 4 September 2023   23:50 1008
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sejarah tentang kampung Tebon Agung desa Ngroto kecamatan gubug kabupaten Grobogan

                         

                          

Assalamu alaikum para pembaca yang budiman,

Dalam kesempatan ini, kami tim penulis akan menulis tentang sejarah kampung halaman kami, sajian tulisan ini kami rangkum dari berbagai sumber cerita yang telah sampai pada kami,dan sebagian kecil merupakan rangkaian peristiwa yang kami alami.

          Motivasi penulisan ini adalah agar adik - adik dan anak cucu kami dikemudian hari tidak melupakan rangkaian peristiwa yang telah terjadi di kampung halaman kami.

karena bangsa yang baik adalah yang tidak melupakan sejarah para leluhur.

Berikut kisah nya..................

1. Awal mula penamaan Tebon Agung

Alkisah, dahulu kala ada seorang wali yang sedang melintasi perkampungan kami, tentang siapakah sosok wali tersebut banyak sekali sumber sejarah yang menyebutkan pendapat yang berbeda-beda, diantaranya:

  • ada yang mengatakan beliau Mbah Sirojudin yang masuk pertama kali ke desa ngroto dari kuwaron,
  • ada yang mengatakan beliau Mbah Abdul Ghofar atau mungkin juga Abdul Ghofur
  • Ada juga kemungkinan sosok wali lainnya,mengingat banyaknya wali yang di makamkan di Ngroto,baik yang namanya sudah terkenal ataupun wali yang masih tersembunyi ( mastur ),
  • Ada kemungkinan juga wali luar daerah yang hanya kebetulan lewat saja.

Sosok tersebut melihat pohon tanaman jagung,tebon namanya .

 lantas pohon Tebon tersebut di cabut oleh beliau.

setelah dicabut, aneh nya dari bekas cabutan batang pohon jagung itu  keluar mata air .

karena peristiwa itulah perkampungan ini konon di namai "Tebon Agung" 

akan tetapi masyarakat ada yang mengatakan dengan sebutan mbanagung atau Mbahnagung untuk mempermudah pelafalannya.

2. Awal mulanya berdirinya  Musholla di Tebon Agung

 

Ini adalah foto pemuda saat berkumpul di musholla di hari yang fithri
Ini adalah foto pemuda saat berkumpul di musholla di hari yang fithri

Sumber sejarah kami,Mbah salmin ( alm.) yang merupakan  kakek salah satu tim penulis,

Foto simbah kiyai salmin sedang menggendong cicitnya
Foto simbah kiyai salmin sedang menggendong cicitnya

pada suatu ketika beliau Bercerita:

Di zaman penjajahan Belanda, ada orang yang ikut ngaji di masjid desa ngroto, orang tersebut berinisiatif membuat sebuah gubug ditepi sungai lawas ( kali kawak ) . Sungai tersebut dulunya dijadikan sarana irigasi persawahan di Tebon Agung . Namun dizaman akhir era penjajahan, Belanda membuat sungai irigasi yang baru disebelah barat sungai lawas.

 Gubug itu awalnya dibangun sebagai tempat peristirahatan dan untuk sholat para pekerja di sawah, namun seiring perkembangan waktu gubug itu dijadikan musholla, dan dilaksanakan sholat berjama'ah .

Akan tetapi, musholla tersebut belum ada sosok imam atau pemimpin atau kyai yang paten. 

Suatu ketika salah satu warga tebon agung bernama mbah Asmanah  (yang akrab di panggil Mbah jemblek ) menikah dengan Mbah Yasir yang berasal dari luar kampung. oleh masyarakat setempat, Mbah Yasir dijadikan kyai di musholla tersebut,sedangkan Mbah Salmin sendiri dijadikan wakilnya untuk mengimami dan mengajar agama  di musholla secara paten . 

Sejak itulah musholla tersebut selain dijadikan berjamaah sholat, juga digunakan untuk belajar ilmu agama terutama belajar Al-Qur'an...

 Di era berikut nya, Mbah Yasir menunjuk Mbah Murtadlo ( suami dari keponakannya) untuk melanjutkan perjuangannya .

foto simbah kiyai murtadlo bin saman 
foto simbah kiyai murtadlo bin saman 

pihak keluarga kiyai murtadlo, menginginkan musholla tersebut dipindahkan ke tanah milik mertuanya Mbah Murtadlo yang di waqafkan ,ditambah tanah milik saudaranya di bagian barat.

 Pada waktu itu, Mbah Salmin ditugasi sebagai panitia pembangunan musholla tersebut.

foto suasana di dalam musholla
foto suasana di dalam musholla

Setelah musholla itu telah jadi,Mbah Modin Hani membantu membuatkan sumur besar yang dibangun secara gotong royong oleh masyarakat selama dua bulanan , karena konsep pembuatannya dizaman itu dengan menggali tanah seluas dan sedalam mungkin untuk mencari sumber air, barulah kemudian setelah mendapatkan sumber air kemudian dipondasi dengan batu dan  bata berbentuk tabung berdiameter kurang lebih 3 meter, dengan berkedalaman kurang lebih 10 meter.

foto sumur yang sekarang  sudah ditutup
foto sumur yang sekarang  sudah ditutup
Setelah itu masyarakat bergotong royong membuat tempat wudhu dan mck disebelah utara musholla sedangkan toiletnya disebelah selatan Musholla.

 Tempat wudhu itu berupa kolam persegi panjang kurang lebih 6 meter panjangnya,lebar 3 meter dan tinggi hampir 1 meter. Setiap harinya para santri mengisi bak atau kolam tersebut dengan menimba air dari sumur.

Pada awal kiprahnya, Mbah Murtadlo menunjuk  adik kandungnya sendiri sebagai wakil nya,  semula adiknya menjadi kyai dikampung sebelah. akan tetapi hal itu justru menimbulkan konflik diantara tokoh masyarakat setempat. sehingga terbentuklah istilah sebutan  " kiyai limo " dimana setiap sholat fardhu akan diimami oleh lima tokoh masyarakat yang sudah terjadwal setiap waktunya. 

Hal ini berlangsung beberapa bulan, kemudian konflik ini diselesaikan oleh kyai haji Masduri Damanhuri. dan Mbah Murtadlo ditetapkan kembali menjadi kyai tunggal tanpa wakil, sehingga ketika dhuhur dan ashar sering tidak diadakan sholat jama'ah , karena beliau juga sibuk mengajar di  SEKOLAHAN milik Yaspia. 

foto kiyai masduri , beliau adalah penerima tanah wakaf musholla
foto kiyai masduri , beliau adalah penerima tanah wakaf musholla

sekedar tambahan dari penulis, bahwa Diakhir hayatnya Mbah Salmin berusaha keras menghidupkan kembali jama'ah sholat lima waktu, dan Alhamdulillah sampai sekarang masih istiqomah. karena dilanjutkan Mbah satin sebagai Muadzin tetap. dan semoga kegiatan jama'ah ini selalu di teruskan oleh generasi - genarasi berikutnya........

 

Disekitar tahun 1996 PLN merambah ke desa ngroto, sehingga Musholla telah diterangi dengan lampu listrik dan kolam atau bak wudhu akhirnya di isi dengan pompa air listrik.

 Disekitar tahun 2003 Musholla direnovasi total, selama masa proses pembangunan ini, kegiatan sholat berjama'ah dan mengaji Alqur'an dipindahkan ke rumahnya Mbah Murtadlo selama kurang lebih 2 bulan.

 Dilanjutkan renovasi kolah atau kamar mandi, yang  digempur dan dipindahkan ke sebelah selatan. sehingga tempat wudhu ,mck dan toilet jadi satu, pembangunan tersebut di danai oleh kader partai PKB yaitu Bapak Haji Nur Wibowo dari sugih manik tanggung harjo,hal ini juga menuai pro dan kontra oleh masyarakat, dikarenakan sebagian masyarakat memiliki pemikiran amal jariyah dan jerih payah masyarakat dalam membangun mck sebelah Utara menjadi hilang.

foto tempat wudhu terbaru
foto tempat wudhu terbaru

Di tahun 2012 Mbah Murtadlo wafat setelah menjadi kiyai kurang lebih 40 tahun tanpa menunjuk penggantinya. akan tetapi sejak beliau sakit beberapa tahun sebelum wafat,beliau meminta yai Salmin untuk menjadi wakilnya sebagai mana dulunya  Mbah Salmin pernah menjadi wakilnya Mbah Yasir.

 Sayangnya keputusan ini menjadikan permasalahan baru yaitu tidak adanya kyai yang resmi, sehingga menjadi salah satu sumber perpecahan dimasyarakat karena perbedaan pendapat dan ketidak sukaan beberapa orang atau tokoh pada orang orang yang menjadi pemimpin di musholla. Bahkan hal ini  berimbas pada kegiatan Jam'iyyah kampung yang sekarang menjadi  3 wilayah sesuai pembagian wilayah  RT.

Ironisnya,suasana seperti ini malah ditambahi persoalan baru,dimana sebagian keluarga ada yang mempermasalahkan tanah wakaf nya yang sampai sekarang belum ada penyelesaian, sehingga ada beberapa orang yang tidak mau sholat berjamaah di musholla karena hal tersebut.

Ditahap berikutnya terjadi pengkramikan anak tangga depan musholla dan disusul pemvapingan juga pagar besi, pengkramikan serta perubahan desain tempat wudhu dan mck ,dari kolam  menjadi kran air dan pembuatan plafon musholla.

anak tangga yang sudah dikramik dan halaman musholla sudah terpasang paving di kelilingi pagar besi
anak tangga yang sudah dikramik dan halaman musholla sudah terpasang paving di kelilingi pagar besi

kami tambahkan mengenai penamaan Musholla ini dengan " Musholla NURUL HUDA " menurut bapak salah satu tim penulis adalah hasil kesepakatan di pertemuan para pengurus Musholla se- desa ngroto di balai desa,yang kemungkinan besar terjadi di era mbah yai murtadlo yang merupakan cikal bakal diadakannya kegiatan 11 an keliling dimana Musholla kami mendapat giliran setiap bulan syawwal. 

Kegiatan ini di isi acara manaqiban oleh jama'ah thoriqoh qodiriyah wan naqsyabandiyah se- desa ngroto, yang dikemudian hari acara rutin ini di boyong ke semarang setelah berdirinya pondok alfithroh di meteseh semarang dan di bentuknya jama'ah AL KHIDMAH,dan di ngroto di ganti acara 17an, yang bertempat dimasjid.

setelah sekian lama kegiatan ini di bentuk kembali menjadi acara selapanan bergilir setiap malam jum'at pon.

Disekitar tahun 2013,  salah satu tokoh masyarakat yaitu bapak Nur yani memawakfkan tanah dan dibangun musholla di tebon agung timur,tepat nya di kampung dekat tanggul pogak, musholla ini di beri nama "DARUT TAQWA "

foto musholla kedua di tebon agung
foto musholla kedua di tebon agung

3. Kisah sendang di Tebon Agung

 

Alkisah, Pada zaman dahulu di Tebon Agung konon terdapat sebuah sendang yang letaknya disekitar musholla sekarang ini, sayangnya penulis tidak mendapatkan sumber cerita yang banyak dan bukti otentik tentang sendang tersebut, sehingga kami masih bertanya - tanya, apakah sendang itu berasal dari kisah batang pohon tanaman jagung yang dicabut yang menjadi awal penamaan kampung ini ? ,atau dari mata air lainnya ?.

pernah ada yang menceritakan kepada kami sebuah cerita , namun bagi kami cerita itu mirip sekali dengan kisah disuatu sendang tidak jauh dari kampung kami, berikut kisahnya......

suatu ketika ada seseorang duduk diatas batu, dari bawah batu itu terdengar suara seperti ikan bermain dalam air, karena mungkin beliau penasaran, di angkatlah batu itu. dan alangkah kagetnya beliau melihat ikan palung ( sejenis ikan mas ) berenang dalam air.

sejak sendang ini ditemukan ,konon dahulu masyarakat dilarang keras makan ikan palung , sebab karna jasa ikan tersebut sendang ditemukan.

Dan yang sering dikisahkan adalah tentang penutupan sendang tersebut.

Dalam rangkuman kami, Ada beberapa versi yang melatarbelakangi sendang ditutup, yaitu :

 Pertama, ada yang menceritakan sendang tersebut pada suatu malam ada anjing yang terjebur atau tenggelam di dalamnya, anehnya masyarakat sekitar memutuskan untuk menutupnya, entah itu karena tidak mau mensucikan atau ada hal-hal lainnya ( penulis kurang tau).

Kedua, ada yang menceritakan pada suatu malam warga menangkap maling. kemudian dibunuh dan dikuburkan disendang tersebut. Sehingga sendang itu ditutup.

Ketiga, menurut penelitian tim penulis ada dua kemungkinan lain tentang penutupan tentang sendang ini yaitu :

1. Dikhawatirkan disalah gunakan oleh oknum-oknum tertentu.

2. Disekitar sendang tersebut, kami menemukan  ada sosok spiritualis kejawen yang dimakamkan disekitar sendang tersebut. yang kemungkinan masyarakat setempat menghilangkan jejak sejarah sendang dan  sosok tersebut.waallahu a'lam.

 selain sendang, sebenarnya pernah ada pembangunan " pagar " yang mengelilingi area perkampungan kami, yang menurut salah satu sumber kami pagar itu dibangun oleh simbah abdur rohman ganjur. 

akan tetapi hal ini masih jadi objek penelitian kami, tentang tujuan pagar itu di buat dan misteri apa yang dikandungnya.

4. Situs peninggalan Mbah jogo

Situs sejarah pohon trembesi 
Situs sejarah pohon trembesi 

Alkisah, Zaman dahulu kala sebelum Islam masuk ke Nusantara, di Tebon Agung sudah terdapat pedukuhan yang Asri, nyaman,damai dan tentram serta gemah Ripah loh jinawi.

Pedukuhan ini dihuni sekelompok masyarakat yang dipimpin oleh Eyang Kusumo Djati, menurut salah satu sumber kami menyebutkan nama itu. 

ditempat beliau ini, dibangun pelataran candi yang luas sebagai tempat Paseban masyarakat setempat.

 Setelah sekian lama masa demi masa telah berlalu, dan entah apa sebabnya pedukuhan tersebut rata dengan tanah,

 konon pada suatu saat kanjeng sunan Kalijaga berziarah ke tempat itu. Setelah berziarah beliau mengantuk dan bersandar di pohon trembesi ( mindik atau meh, masyarakat sekitar menyebutnya).

Setelah beliau meninggalkan tempat tersebut pohon itu di klaim telah dihuni oleh sosok makhluk gaib, dan lambat Laun pohon itu dihuni oleh banyak makhluk gaib yang banyak sekali dan juga terdapat berbagai macam benda pusaka gaib. Hal ini kemungkinan sebagai hasil daya magic yang berasal dari karomah Sunan Kalijaga.

 Sampai saat ini, pohon tersebut masih berdiri kokoh dan menampakkan aura kemistisannya.

 Karena kronologi kisah inilah, area tersebut yang konon terdapat makamnya disebut masyarakat dengan sebutan " Mbah Jogo" yang mungkin saja dinisbatkan kepada Sunan Kalijaga.

 Ada sebuah cerita yang di alami simbah salah satu tim penulis, beliau  mendapatkan pengalaman yang aneh. 

kisah itu bermula dari seseorang yang bekerja mencari ular dia menemukan ular di area situs petilasan Mbah Jogo. Sudah menjadi hal umum, kalau ular yang ditangkap lidahnya diikat, kemudian dimasukkan kedalam satu wadah. 

lama kelamaan wadah itu terasa berat hingga membuat pencari ular itu menurunkan ular yang dianggap memberatkan, yaitu ular yang ditangkap dari petilasan sunan Kalijaga. 

Setelah beberapa waktu Simbah dari salah satu tim penulis melewati area ladang (tegalan) dan mendengar suara minta tolong yang ternyata dari seekor ular yang meminta dilepaskan ikatan lidahnya, kemudian ular itu berterima kasih dan berjanji akan membalas jasanya.

Singkat cerita suatu ketika Simbah tersebut mencari ikan dikolam ( blumbang) disekitar petilasan yang anehnya dalam kolam kecil tersebut beliau mendapatkan ikan yang sangat berlimpah.

Ditahun 90-an Habib Husain Al Hindwan mengadakan houl dilokasi makam petilasan tersebut setiap tanggal 13 Dzulhijjah.karena nama pemilik makam tersebut belum diketahui maka sebelum tahlil dibacakan surat Yasin yang ketika membaca lafadz mubiin di wiridkan bacaan  " yaa mubiin  " sebanyak 100 kali .

Setelah beliau wafat kegiatan tersebut masih rutin diadakan oleh keluarga besar diarea petilasan sekitar dengan tatacara yang sama,namun secara terbatas.Hingga beberapa tahun terakhir ini mulai dirubah pembacaan Yasin tanpa disertai wirid " yaa mubiin  " sebanyak 100 kali .

Disekitar tahun 2015 , Mbah Parji (perawat petilasan) menceritakan:

 Ada salah satu orang yang mengaku sebagai keluarga Keraton Surakarta yang bertempat tinggal di Jakarta mendatangi makam tersebut . Beliau mengklaim itu adalah makam pamannya yang bernama Sayyid Abdul Ghofar Al  Haddad sesuai petunjuk pembimbing spiritual nya , rencananya situs makam itu akan dibangun oleh orang Jakarta tersebut, tapi masih menunggu kayu jati yang berusia 500 tahun yang akan didatangkan dari Kalimantan untuk digunakan sebagai Maesan nya.

 Sayangnya sampai sekarang hal ini  tidak ada tindak lanjut nya.tim penulis berharap agar makam tersebut memiliki kejelasan status nya, selain itu barang kali beliau sang pemilik makam tidak berkenan untuk dikenali. biarlah tangan tangan sejarah akan membuktikan nya.

5. Kisah tanggul pogak ( tidak di lanjutkan pembangunan nya)

 

lokasi tanggul pogak
lokasi tanggul pogak

Alkisah, Setelah sunan Kalijaga berziarah ditempat pemakaman misterius yang tim penulis menyebut nya sebagai " Eyang Kusumo Djati " Beliau berjalan ke arah timur dan menanam pohon mangga, atas karomah beliau pohon tersebut memiliki aneka ragam jenis buah mangga pada satu pohon ,

 Suatu ketika Belanda membuat tanggul ( tembok berupa tanah yang bertujuan menanggulangi banjir) di sekitar sungai Tuntang. semula direncanakan pembangunan tanggul ini sampai dibendungan glapan, ketika pembangunan tersebut telah sampai pada pohon mangga kramat itu, Belanda menghentikan proyek nya.

Dari peristiwa inilah,maka tanggul di kampung kami disebut tanggul pogak ( berhenti pembangunannya) , sayang nya pohon tersebut sudah hilang.

 

 

6 Kisah pembangunan jalan Tebon Agung yang semula berupa gorong - gorong pembuangan air 

 

foto jalan utama tebon agung yang awalnya gorong - gorong pembuangan air 
foto jalan utama tebon agung yang awalnya gorong - gorong pembuangan air 

Alkisah,di sebelah selatan Musholla Tebon Agung, terdapat gorong - gorong pembuangan air yg sangat lebar dan panjang, bahkan untuk membuat jembatan saja di butuhkan bambu  sepanjang pohon bambu utuh.

Atas prakarsa Mbah kusrat dan Mbah Saman ayah dari Mbah kiyai Murtadlo,di bantu masyarakat Tebon Agung, mereka gotong royong dan bahu membahu menutup gorong - gorong tersebut dan menjadikannya sebagai jalan utama ,proyek besar ini dikerjakan hanya dengan alat cangkul dalam menggali tanah persawahan dan di angkut dengan gerobak yang di tarik warga.

Kerja bakti ini dilakukan setiap malam dalam beberapa bulan , bahkan ada teman kami yang jadi korban kejatuhan gerobak.

Alhamdulillah setelah sekian waktu, impian pembangunan jalan tersebut terlaksana.

Demikian sekelumit kisah sejarah tentang kampung Tebon Agung yang dapat kami paparkan.

Tim penulis meminta tambahan informasi dan berbagai keterangan yang di perlukan untuk memperbaiki tulisan ini.terima kasih.

wassalamu alaikum...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun