lantas pohon Tebon tersebut di cabut oleh beliau.
setelah dicabut, aneh nya dari bekas cabutan batang pohon jagung itu  keluar mata air .
karena peristiwa itulah perkampungan ini konon di namai "Tebon Agung"Â
akan tetapi masyarakat ada yang mengatakan dengan sebutan mbanagung atau Mbahnagung untuk mempermudah pelafalannya.
2. Awal mulanya berdirinya  Musholla di Tebon Agung
Â
Sumber sejarah kami,Mbah salmin ( alm.) yang merupakan  kakek salah satu tim penulis,
pada suatu ketika beliau Bercerita:
Di zaman penjajahan Belanda, ada orang yang ikut ngaji di masjid desa ngroto, orang tersebut berinisiatif membuat sebuah gubug ditepi sungai lawas ( kali kawak ) . Sungai tersebut dulunya dijadikan sarana irigasi persawahan di Tebon Agung . Namun dizaman akhir era penjajahan, Belanda membuat sungai irigasi yang baru disebelah barat sungai lawas.
 Gubug itu awalnya dibangun sebagai tempat peristirahatan dan untuk sholat para pekerja di sawah, namun seiring perkembangan waktu gubug itu dijadikan musholla, dan dilaksanakan sholat berjama'ah .