Gagasan bahwa pemerintah menghalangi perkembangan sosial diartikulasikan oleh para pembaharu dan filsuf Prancis. Satu-satunya cara bagi masyarakat untuk maju adalah dengan meniadakan pemerintah, yang menyebabkan kekacauan total. Mereka bertujuan untuk menciptakan masyarakat yang sempurna dalam segala hal.
Marxisme
Karl Mark termasuk dalam kubu evolusioner. Bagi Ja, sepertinya para kapitalis memiliki pemerintahan di bawah jempol mereka. Marx melihat perubahan sosial tidak lebih dari sebuah alat untuk mencapai tingkat stabilitas sosial yang ideal.
Sosialisme Fabian
Filosofi Marxis dan pemikiran sosialisme Fabian adalah yang paling mirip. Pergeseran dari kapitalisme ke sosialisme, menurut mereka, berjalan lambat dan bertahap.
Reformisme Moralistik
Mereka yang mengadvokasi reformasi percaya bahwa organisasi-organisasi minoritas yang terorganisir dapat melakukan perubahan sosial yang positif. Selain itu, kampanye ini juga dimotivasi oleh keyakinan moral mereka. Inisiatif berbasis gereja ini tetap berada di luar lingkup konflik sosial yang terorganisir. Perubahan-perubahan ini menimbulkan lebih banyak masalah daripada yang mereka selesaikan dan tidak mungkin dapat diimplementasikan.
 Teori Perubahan Siklus
Beberapa ahli teori evolusi, seperti Karl Marx, menggunakan data historis untuk menarik kesejajaran antara budaya yang lebih primitif dan budaya Barat yang lebih maju. Bahkan dalam satu peradaban, laju perkembangan sosial dapat sangat bervariasi dari waktu ke waktu. Perubahan juga dapat terjadi ke arah lain.
Teori Sejarah[13]
Bahwa kemajuan sosial tidak menghasilkan kesempurnaan, melainkan kepunahan, merupakan pandangan yang antitesis dan ketinggalan zaman yang menentang keyakinan bahwa perubahan sosial mengarah pada kesempurnaan. Pasang surutnya peradaban kuno dapat dianalogikan dengan tahapan kehidupan manusia: kelahiran, masa kanak-kanak, remaja, dan kematian. Catatan sejarah menunjukkan bahwa peradaban tumbuh dan jatuh, tetapi dengan cara yang tidak konsisten, dengan berbagai lokasi dan bagian di masing-masing peradaban, yang dapat digunakan untuk membantah gagasan tersebut. Pemeriksaan yang cermat terhadap catatan sejarah menunjukkan bahwa tidak ada beberapa siklus sejarah, melainkan siklus di dalam siklus, dengan siklus-siklus yang lebih kecil di dalam setiap siklus.