Mohon tunggu...
nur saadatul abadiyah
nur saadatul abadiyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa UIN KHAS JEMBER

hobi saya membaca

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Teori Belajar Behaviorisme dan Penerapannya dalam Pembelajaran

31 Mei 2024   12:40 Diperbarui: 31 Mei 2024   12:44 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Artinya: "Perintahkanlah anakmu untuk melaksanakan sholat apabila sudah mencapai umur tujuh tahun. Dan apabila sudah mencapai umur sepuluh tahun maka pukullah dia apabila tidak melaksanakannya. "(H.R. Abu Daud:417)

    Menurut Guthrie, tingkah laku manusia itu secara keseluruhan merupakan rangkatan tingkah laku yang terdiri atas unit-unit (Sabri, 1996). Unit-unit tingkah laku ini merupakan respons-respons dari stimulus sebelumnya dan kemudian unit respons tersebut menjadi stimulus yang kemudian akan menimbulkan respons bagi unit tingkah laku yang berikutnya.

    Demikian seterusnya sehingga merupakan deretan tingkah laku yang terus-menerus. Jadi, proses terbentuknya rangkaian tingkah laku tersebut terjadi dengan kondisioning melalui proses asosiasi antara unit tingkah laku vang satu dengan unit tingkah laku lainnya menjadi semakin kuat. Prinsip belajar pembentukan tingkah laku ini disebut "Line Of Association".

     Menurut Guthrie, untuk memperbaiki tingkah laku yang tidak baik harus dilihat dari rentetan unit-unit tingkah lakunya, kemudian diusahakan untuk menghilangkan atau mengganti unit tingkah laku yang tidak baik dengan tingkah laku yang seharusnya.

Contoh: seorang anak mempunyai kebiasaan buruk, yaitu setiap pulang sekolah, setelah masuk rumah selalu melemparkan tas dan pakaiannya kemudian berganti pakaian dan terus makan. Ibunya selalu menegur berkali-kali agar sebelum ganti pakaian dan makan, anaknya itu harus menggantungkan baju sekolah dan tasnya pada tempatnya. Hanya sekali dua kali anak itu menurut, tetapi kebiasaan buruknya diulang lagi.

    Guthrie menyarankan agar teguran orang tua dalam hal ini ibu jangan hanya menyuruh menggantungkan tas dan pakaian sekolahnya, sesudah makan, tetapi harus diulangi dari awal rangkaian tindakannya. Anak harus disuruh memakai pakaian sekolah lagi, menyandang tasnya lalu anak disuruh masuk rumah lagi terus menggantungkan tas dan pakaian sekolah ditempatnya, berganti pakaian dan kemudian makan. Begitu seterusnya cara memperbaiki tingkah laku harus diulangi sampai kebiasaan baik itu dilaksanakan setiap hari (Sabni, 1996).

Selain dengan cara diatas, Guthrie menyarankan 3 (tiga) metode untuk mengubah tingkah laku (Sabni, 1996), yaitu:

Metode respons bertentangan (Incompatible Response Method) Cara mengubah tingkah laku dengan jalan memberikan stimulus yang  dapat menimbulkan reaksi yang berlawanan dengan reaksi vang akan dihilangkan Contoh, jika anak takut terhadap boneka, maka letakkan permainan yang disukai anak tersebut di dekat boneka. Dengan meletakkan permainan di dekat boneka, dan yang sebenarnya boneka tersebut tidak menakutkan, lambat laun anak tersebut tidak takut lagi kepada boneka. Peletakan permainan yang paling Disukai tersebut dapat dilakukan secara berulang-ulang.

Metode membosankan (exhaustion method). Contoh, anak kecil suka menghisap rokok. Mereka disuruh merokok terus sampai bosan, mereka akan berhenti merokok dengan sendirinya.

Metode mengubah lingkungan (change of environmental methode). Contoh, anak bosan belajar, maka lingkungan belajarnya dapat diubah- ubah sehingga ada suasana lain dan memungkinkan mereka senang belajar.

E. Aliran Belajar Menurut Watson

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun