Oleh karena itu, penguatan merupakan suatu bentuk stimulus yang harus diberikan (ditambahkan) atau dihilangkan (dikurangi) agar suatu respon dapat terjadi. Teori behavioris didasarkan pada psikologi behavioris dan menyimpulkan bahwa perilaku manusia, baik atau buruk, dapat dibentuk oleh lingkungan.
  Adapun tujuan pendidikan menurut aliran behaviorisme adalah berorientasi pada pengembangan kompetensi, penguasaan secara tuntas (mastery) terhadap apa-apa yang dipelajari. Tujuan pendidikannya adalah bersifat eksternal, yaitu dirumuskan dan ditentukan berdasarkan pengaruh lingkungan, baik yang sifatnya sosio-kultural maupun lingkungan fisik. Tujuan-tujuan pendidikannya mengabaikan masalah kehidupan pribadi siswa, lebih berorientasi kepada tujuan-tujuan diluar diri siswa. Murid dianggap tidak perlu melakukan pengendalian belajar sendiri.
  Peranan guru dalam proses belajar adalah sebagai pengambil inisiatif dan pengendali proses belajar. Tugas-tugas guru dalam hal ini adalah sebagai berikut:
1) Mengidentifikasi perilaku yang dipelajari dan merumuskannya dalam rumusan yang spesifik.
2) Mengidentifikasi perilaku yang diharapkan dari proses belajar. Bentuk-bentuk kompetensi yang diharapkan dalam bidang studi, dijabarkan secara spesifik dalam tahap-tahap kecil. Penguasaan keterampilan melalui tahap-tahap ini sebagai tjuan yang akan dicapai dalam proses belajar.
3) Mengidentifikasi reinforcer yang memadai. Reinforcer dapat berbentuk mata pelajaran. kegiatan belajar, perhatian dan penghargaan, dan kegiatan-kegiatan yang dipilih siswa.
4) Menghindarkan perilaku yang tidak diharapkan dengan jalan memperlemah pola perilaku yang dikehendaki.
   Ada dua hal pokok yang merupakan implikasi dari teori behaviorisme, yaitu:
 1) Modifikasi perilaku dengan menggunakan cara-cara yang spesifik dan menggunakan sistem ganjaran (reinforcer).
2) Pengajaran berprogram yang menunjuk kepada (a) cara umum tentang perencanaan dan sistem penyajian pengajaran, (b) hasil yang spesifik, teks yang diprogram, atau pertunjukkan film slide dan televisi. Salah satu impli- kasi dari teori belajar behavioristik adalah model pengajaran dengan menggunakana mesin (teaching machine), pengajaran berkomputer, dan pengajaran moduler.
Pengaruh teori belajar behaviorisme terhadap pendidikan, sebagaimana yang diuraikan oleh Redja Mudyahardjo (1989; 72) dapat dirangkum sebagai berikut: