Mohon tunggu...
Novi Setiany
Novi Setiany Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar

Kehidupan adalah universitas tempat menimba ilmu

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Cerpen | Bab Satu

20 April 2019   21:28 Diperbarui: 20 April 2019   21:35 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

"Gue becanda. Ada apa? Cerita sama gue! Tumben jam segini nelpon. Lo belum tidur?"

Leo mencecar perempuan itu dengan beberapa pertanyaan yang sebenarnya ingin Riana jawab. Tapi jika detik ini dia menceritakan kesedihannya kepada Leo, air mata gadis itu akan tumpah. Dan itu tetap sia-sia, karena tidak ada pundak Leo untuk dijadikan sandaran.

"Hey, Ri!" suara Leo membuyarkan lamunannya.

"Gue ..."

"Iya, kenapa?", suara Leo berubah panik.

"Gue ... ngantuk, mau tidur! Dadah ..."

Riana langsung menutup telponnya. Beberapa detik kemudian Leo mengirim pesan singkat untuk Riana.

Lo tidur aja. Nanti di sekolah ceritanya. Awas kesiangan. Gue gak mau nemenin lo dihukum!

Riana mengerutkan dahinya. Senyumnya melebar. Ia tertawa kecil setelah membaca sms dari Leo. Memang cuma Leo yang bisa membuatnya tersenyum. Apalagi kalau sudah membayangkan kacamatanya yang berembun saat makan ramen panas. Itu saat-saat yang tepat untuk mem-bully lelaki itu. Entah apa perasaan Leo saat ini, yang pasti mungkin dia kesal karena sudah diganggu tidur indahnya oleh Riana. Pikir gadis itu.

***

Riana meraba-raba mencari ponselnya yang sedari tadi berdering. Matanya setengah tertutup dan rambutnya acak-acakkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun