Aku menggerutu di dalam hati, tidak sengaja bergumam kesal. Tia, teman semejaku tiba-tiba bersuara, "Ga usah aja belajar. Ntar nanti aku tanyaian ke sebalah soalnya kek gimana."
Di tawari seperti itu tentunya aku setuju. Setidaknya aku punya teman gak belajar, plus dapat bocoran soal.
Aku senang bukan kepalang.
Sesampainya di rumah, aku langsung menyambar novelku, lalu merebahkan diri di kasur empukku dan membacanya dengan perasaan lapang.
Tiba-tiba ibuku masuk ke kamar tanpa mengetuk pintu.
"Kia- kan novel lagi, novel lagi. Heh, katanya mau belajar. Jadi anak pintar. Nih buk Reni bilang di grup, besok ada ulangan."
"Iyaa, Bu. Kia udah tau."
"Itu udah tau, masi juga baca novel. Udah belajar belum?"
"Nanti Kia belajar, Bu. Nanggung dikit lagi selesai."
"Jangan nunda-nunda pekerjaan, Kia!"
"Iya, Bu. Iyaa.. Nanti malam deh."