Mohon tunggu...
Novia Respati
Novia Respati Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wirausaha

Senang menulis dan memasak 😊

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Gadis Barista (Bagian 2 - 3)

27 Desember 2023   09:00 Diperbarui: 27 Desember 2023   09:04 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Hahaha.. Oke Mel. Maaf ya sudah ganggu waktu istirahat kamu.”

“Oke, ngga apa-apa kok. Sip.”

Ah.. Sepertinya dia mulai kehabisan topik untuk menanyaiku sesuatu. Sejak tadi, aku hanya membalas pesan darinya, tapi kenapa rasanya begitu lelah. Apa karena aku sudah berpikir terlalu keras dalam menghadapi situasi seperti ini?!

Suara papa memecah keheningan kamarku. Papa berteriak-teriak memanggil seolah sedang terjadi situasi genting di luar sana. Haduh, papa ini.. kadang-kadang aku nyaris tidak bisa membedakan beliau sedang bercanda atau serius.

“Iya pa.. Kenapa..?” tanyaku seraya membuka pintu kamar lalu berdiri di depan pintu kamarku sambil memegangi gagang pintu.

“Ayo.. Ikut ngga?”

“Hah? Ayo kemana..?”

“Mama ngajak jajan di luar tuh.”

Kenapa tidak sejak tadi mengatakan padaku, sekarang sudah mau berangkat baru bilang. Apa mereka lupa kalau aku sudah di rumah sejak tadi sore?! Sepuluh menit kemudian aku keluar dari kamar dengan tampilan yang sudah lebih rapi dari sebelumnya. Aku celingak celinguk kanan kiri, hmm.. tuan dan nyonya itu sudah ada di dalam mobil. Aku mengunci pintu depan dan memperhatikan papaku memundurkan “si Dul”, seraya aku ikut melangkah maju keluar pagar lalu kembali menutupnya rapat-rapat. Dan segera masuk ke mobil.

Si Dul adalah nama mobil Toyota dx warna biru dongker milik papa. Menurutnya itu mobil jadul, makanya diberi nama si Dul. Mamaku sedang ingin makan bubur ayam langganannya dulu, di daerah Cijantung. Kala dulu Mama masih bekerja, Mama sering makan bubur ayam disana bersama teman-temannya. Menurut Mama, bubur ayam itu rasanya yang paling enak di dunia.

Papa pun langsung tancap gas menuruti keinginan Mama. Aku duduk sendirian di jok belakang. Seperti biasa.. Ya, karena aku anak satu-satunya. Aku selalu duduk sendiri di jok belakang saat kami bepergian bersama. Dan tidak ku sangka, ternyata sejak tadi Mama masih memendam pertanyaan untukku.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun