Mohon tunggu...
Yunita Kristanti Nur Indarsih
Yunita Kristanti Nur Indarsih Mohon Tunggu... Administrasi - Gratias - Best Spesific Interest - People Choice Kompasiana Award 2022

-semua karena anugerah-Nya-

Selanjutnya

Tutup

Roman Pilihan

[Rasa Mentari 3] Menilik Rasa

27 November 2023   13:36 Diperbarui: 2 Januari 2024   11:09 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Janji, besok 09.30 di Papandayan! Anda berhutang pada ini...!" Ganesha menunjuk mobilnya.

"Ok, lepasin...!"

***

Mentari berlari kecil setelah adegan itu. Ecosport titaniumnya menjadi shelter terbaik, melindungi dari semua rasa yang dia tahan. Mobilnya dipacu dengan cukup kencang senada dengan degup jantungnya. Terlihat buliran keringat menetes pelahan di kening kanan Mentari.

Adegan beberapa menit yang mengubah situasi hati dan perasaan dia pagi itu. Tangan yang memegang kencang kemudi basah berkeringat. "Ya, Tuhan, apa ini?" Mentari mengambil beberapa lembar tissue wajah dan mulai menenangkan diri.

Ada sesuatu yang aneh yang dia dia rasakan di dalam batinnya. Berusaha untuk menenangkan diri, mengucapkan rapal Doa Bapa Kami. Spontan, mengalir. Tidak pernah seaneh ini. Sepasang mata itu seolah mengikuti Mentari. Mentari berjuang untuk mengusirnya!

Beberapa saat kemudian suara notifikasi pesan berbunyi. Nomor tak dikenal berisi foto lokasi dan bertuliskan 09.30 tepat, di sini.  "Orang itu lagi!", Mentari berbisik.

Mentari melambatkan laju mobilnya, lalu kemudian menghentikannya, di tepi Jalan Telaga Bodas. Pohon-pohon besar itu memberikan efek segar bagi 'hatinya' yang sedang gak karuan. Rasa itu aneh sekali, kesal tetapi ada semburat rasa yang berlawanan, tetapi juga ingin diusirnya jauh.

Tak terasa, air mata itu menetes, semakin deras. Tak disekanya dibiarkan mengalir.

***

Langkah gontai Mentari memasuki halaman rumah Ibu Rahutami.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Roman Selengkapnya
Lihat Roman Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun