Mohon tunggu...
Yunita Kristanti Nur Indarsih
Yunita Kristanti Nur Indarsih Mohon Tunggu... Administrasi - Gratias - Best Spesific Interest - People Choice Kompasiana Award 2022

-semua karena anugerah-Nya-

Selanjutnya

Tutup

Roman Pilihan

[Rasa Mentari 3] Menilik Rasa

27 November 2023   13:36 Diperbarui: 2 Januari 2024   11:09 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mentari bukan anak kemarin sore. Ibunya mengerti peristiwa hari ini adalah peristiwa kesekian yang olehnya juga dirancang. Sejak gagalnya hubungan beda iman belasan tahun lalu, Mentari seolah enggan membuka kembali hatinya, bahkan cenderung menjadi wanita keras kepala yang susah dimasuki oleh siapapun.

Perlu proses yang tidak sebentar untuk berdamai dengan dirinya.

"Bu, besok sekitar pukul 09.00, Mentari ijin ya untuk bertemu kawan di Papandayan. Sebentar..."

"Lama juga tidak apa, Nak." Ibu Rahutami menepuk paha Mentari lembut.

"Mbok, iki gedhang Kepok, ta?"

"Njih leres, Bu..."

Mentari menikmati obrolan Ibu dan Mbok Tirah, sambil menerawang apa yang akan terjadi esok hari bersama Ganesha, cowok menyebalkan yang songong itu.

***

Jam analog di pergelangan kanan tangan Mentari menunjukkan pukul 09.38. 22 menit lagi jam operasional resto baru buka dan berjumpa dengan orang yang menyebalkan dan tengil itu.

Menyebalkan? Tengil? Benarkah? Jika demikian kenapa Mentari nurut untuk datang dan memenuhi permintaan cowok itu. Cowok itu seolah memiliki tuah yang dapat membuat Mentari jadi patuh.

Sebuah resto yang estetik, yang main menunya es krim. Eksterior resto yang sangat indah. Batu alam di tembok bagian luar resto. Hijau tumbuhan nampak kontras dengan penataan ruang. Bagus. Mentari masih duduk di dalam mobil, mobil Ganesha belum tiba. Lumayan ada bahan untuk ngebully dia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Roman Selengkapnya
Lihat Roman Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun