Aku ragu-ragu sejenak, sebelum akhirnya rasa ingin tahu memaksaku untuk mengangguk.
dr. Jalal mengeluarkan rekaman dari tas kerjanya.
“Ini adalah rekaman percakapan seminggu yang lalu, tepatnya tanggal 14 Nopember 2015, pukul 10:43:27. Saat itu saya memintamu untuk menceritakan seluruh pengalaman yang kamu alami hari itu.”
Ketika pemutar rekaman itu mulai bekerja, aku mendengar suara...seperti suaraku. Tapi lebih berat dan serius... Oh, bukankah itu suara Nugie?
“Baru saja saya bertemu Rhein. Setelah lama menghilang, sebenarnya saya merindukan dia. Tapi sepertinya dia tak membutuhkan saya lagi…”
“Oh, dok, kepalaku sakit. Apakah itu suaraku? Tapi mengapa aku lebih mengenalinya sebagai suara Gie?”
“Karena memang saat itu Nugie yang muncul.”
Aku masih terlalu bingung, belum bisa percaya sepenuhnya. Kisah itu begitu nyata dalam benakku.
Benarkah mereka hanya tokoh dalam kepalaku? Lalu selama ini, aku?
“Dok, bolehkah aku sendiri dulu saat ini?”
dr. Jalal tersenyum arif.