Mohon tunggu...
Yulianin Anis Pristina
Yulianin Anis Pristina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya mahasiswa semester 7 jurusan akuntansi.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Meningkatkan Minat Literasi Siswa Melalui Kreativitas dan Inovasi Literasi di SMP Islam Fatahillah

17 Juni 2024   18:40 Diperbarui: 17 Juni 2024   18:46 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

MENINGKATKAN MINAT LITERASI SISWA MELALUI KREATIVITAS DAN INOVASI LITERASI DI SMP ISLAM FATAHILLAH

Yulianin Anis Pristina

Prodi Akuntansi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Islam Malang,Indonesia

 e-mail : Yulianinanis5@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini membahas mengenai meningkatan minat belajar siswa melalui kreativitas dan inovasi literasi di smp Islam Fatahillah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang menarik minat belajar siswa melalui kekreativan siswa dan inovasi literasi sebagai bentuk peningkatan minat belajar siswa. Metode Penelitian dilakukan menggunakan pendekatan kualitatif, dengan teknik pengumpulan data observasi, wawancara dengan Kepala Sekolah SMP Islam Fatahillah, dan studi dokumen. Hasil penelitian ini menunjukan implementasi dilakukan melalui bentuk kreativitas, inovasi, dan literasi. Dampak yang diperoleh yaitu implikasi positif dari peserta didik, mampu memuat siswa lebih kreatif dan semangat dalam belajar. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan melalui hal-hal sebagai berikut: (1) Aktivitas gerak siswa meningkat, peningkatan gerak siswa mencapai 60%, (2) Kerjasama siswa dalam kegiatan literasi meningkat mencapai 48% Dan tingkat minat belajar siswa meningkat mencapai 80%. (3) Analisis minat belajar siswa menunjukan bahwa kategori minat siswa dalam proses literasi cukup tinggi. Dengan demikian literasi melalui metode inovasi dapat meningkatkan minat belajar siswa SMP Islam Fatahillah.

Kata Kunci : Kreatif; Inovatif; Literasi

PENDAHULUAN

Kemajuan saat ini tidak pernah lepas dari dunia pendidikan. Hal ini tentunya karena melalui pendidikan dapat tercipta Sumber Daya Manusia (SDM) yang mampu mengembangkan segala sumber daya yang ada untuk dimanfaatkan kembali dalam kehidupan. Melalui literasi yang menarik dalam program, diharapkan siswa dapat berpatisipasi aktif yang pada akhirnya mereka memiliki pengalaman belajar yang bermakna, menarik dan menyenangkan, sedangkan guru berperan sebagai fasilitator dan motivator.

Minat berkaitan dengan literasi yang dapat memunculkan perhatian, konsentrasi dan memeperkecil kebosanan belajar terhadap siswa sehingga memperkuat penanaman materi. Minat menarik perhatian yang serta merta. Minat memudahnya terciptanya konsentrasi. Minat memperkuat melekatnya bahan pelajaran dalam ingatan. Minat memperkecil kebosanan belajar dalam diri sendiri.

Kenyataannya, minat belajar siswa SMP Islam Fatahillah tergolong rendah. Siswa ramai sendiri ketika literasi berlangsung, siswa mencoret-coret meja, bersuara keras, berjalan-jalan di dalam kelas.

Selanjutnya Abdul Majid (2012:226) mengatakan bahwa masalah-masalah belajar dapat digolongkan atas:

  1. Sangat cepat dalam belajar, yaitu murid murid yang tampaknya memiliki bakat akademik yang cukup tinggi, memili IQ 130 atau lebih.
  2. Keterlambatan akademik, yaitu muridmurid yang tampaknya memiliki inteligensi normal tetapi tidak dapat memanfaatkannya secara baik.
  3. Lambat belajar, yaitu murid-murid yang tampak memiliki kemampuan yang kurang memadai. Mereka memiliki IQ sekitar 70-90 sehingga perlu dipertimbangkan untuk mendapatkan bantuan khusus.
  4. Penampakan kelas, yaitu murid-murid yang umur, kemampuan, ukuran dan minat-minat sosial yang terlalu besar/terlalu kecil untuk kelas yang ditempatinya.
  5. Kurang motif dalam belajar, yaitu murid murid yang kurang semangat dalam belajar, mereka tampak jera dan malas.
  6. Sikap dan kebiasaan buruk, murid-murid yang kegiatan atau perbuatan belajarnya berlawanan atau tidak sesuai dengan seharusnya.
  7. Kehadiran di Madrasah, murid-murid yang sering tidak hadir atau menderita sakit dalam waktu yang cukup lama sehingga kehilangan sebagian besar kegiatan belajarnya.

Hal tersebut di dapatkan ketika melakukan observasi, selain itu juga mendapati siswa yang cenderung asyik dengan teman mereka atau bahkan melihat-lihat pemandangan di luar kelas. Peneliti juga melakukan wawancara terhadap Ibu pengajar di kelas, beliau menjelaskan bahwa, ketika literasi, banyak siswa yang kurang memperhatikan materi yang diajarkan oleh guru. Tak jarang siswa mengerjakan sesuatu hal yang tak ada hubungannya dengan literasi yang berlangsung Minat belajar siswa perlu ditingkatkan dengan cara melakukan variasi dalam literasi yaitu dengan bentuk inovasi literasi agar siswa tidak cepat bosan, sehingga materi yang diajarkan dapat tersampaikan dengan baik. Literasi di SMP sebaiknya berlangsung menyenangkan, agar siswa mampu memahami materi yang diajarkan.

Berdasarkan uraian diatas, penulis memiliki minat untuk melakukan kajian analisis yang berjudul "Meningkatan Minat Belajar Siswa Melalui Kreativitas Dan Inovasi Literasi Di SMPP Islam Fatahillah". Semoga kajian analisis ini dapat memberi tambahan informasi, motivasi, serta bermanfaat bagi para pembaca dan para warga negara terutama untuk generasi milenial sesuai  dengan kajian terkait dengan materi.

METODE

Setting dalam penelitian ini meliputi tempat penelitian, waktu penelitian dan siklus penelitian tindakan kelas (PTK). Setting penelitian dapat dijelaskan sebagai berikut:

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMP Islam Fatahillah. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII-VIII tahun pelajaran 2022/2023 dengan jumlah siswa sebanyak 32 siswa, terdiri dari 22 siswa laki-laki dan 10 siswa perempuan. Penelitian ini dimulai pada tanggal 20 februari sampai tanggal 12 juni 2023. Penentuan waktu penelitian ini, mengacu pada kelender akademik sekolah, karena penelitan tindakan kelas memerlukan berberapa siklus yang membutuhkan proses belajar mengajar yang efektif dikelas. Siklus Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan melalui dua siklus untuk melihat peningkatan minat belajar siswa dalam mengikuti literasi dengan metode literasi yang dimodifikasi. Metode penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) model Kurt Lewin. Konsep pokok PTK menurut Kurt Lewin terdiri dari empat komponen, yaitu: perencanaan (planning), tindakan (acting), pengamatan (observasing) dan refleksi (reflecting). Hubungan keempat komponen tersebut dipandang sebagai satu siklus. Dalam penelitian tindakan kelas yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas VII- VIII yang terdiri dari 32 siswa terdiri dari 22 siswa laki-laki dan 10 siswa perempuan. Sumber data dalam penelitian ini terdiri dari berberapa sumber yaitu siswa, guru dan teman sejawat.

Siswa, untuk mendapatkan data tentang minat belajar siswa dalam peroses belajar mengajar.

Guru, untuk melihat tingkat keberhasilan implementasi literasi melalui metode inovasi.

Teman sejawat dan kolaborator, teman sejawat dan kolaborator dimaksudkan sebagai sumber data untuk melihat implementasi PTK secara lengkap, mencangkup semua hal yang diperlukan, baik dari sisi siwa maupun guru.

A. Alat dan Teknik Pengumpulan Data 

1. Alat Pengumpulan Data

Alat penelitian ini terdiri dari berberapa macam yaitu:

Observasi

Wawancara

Dekumentasi

Kuesioner

Diskusi

2. Teknik Pengumpulan

 Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dokumentasi.

Observasi 

Penulis mencetak kegiatan yang dilakukan anak berdasarkan indikator, aspek yang diamati guru yang berkaitan dengan proses belajar mengajar, ini digunakan untuk mengetahui kesesuian pelaksanaan tindakan dengan rencana yang telah disusun sebelumnya. Meningkatkan Minat Belajar Siswa Dalam Literasi.

Wawancara 

Penulis menanyakan beberapa pertanyaan kepada anak diakhir literasi tentang kegiatan yang telah mereka lakukan menggunakan panduan wawancara untuk mengetahui pendapat atau sikap siswa tentang literasi.

Dokumentasi 

Penulis mendokumentasi berupa lembaran observasi, foto maupun video yang diambil sewaktu literasi sedang berlangsung.

Kuesioner 

Untuk mengetahui pendapat atau sikap dan teman sejawat tentang literasi melalui metode inovasi.

Diskusi 

Diskusi antara guru, teman sejawat dan kolaborator untuk refleksi hasil siklus penelitian tindakan kelas (PTK).

B. Indikator Kinerja Dalam PTK 

Ini yang akan dilihat indikator kinerja selain siswa adalah guru karena guru merupkan fasilitator yang sangat berpengaruh terhadap kinerja siswa.

1. Siswa Observasi: keaktifan siswa dalaam proses belajar mengajar dalam literasi.

2. Guru

a. Dokumentasi: kehadiran siswa.

b. Observasi: hasil observasi.

C. Analisis Data

Data yang diperoleh dari hasil observasi dianalisi secara derkriptif. Setiap kegiatan literasi yang dilakukan merupakan bahan yang menentukan tindakan berikutnya. Disamping itu, seluruh data digunakan untuk mengambil kesimpulan dan tindakan yang dilakukan. Data yang berhasil disimpulkan kemudian dianalisi dengan menggunakan teknik analisis deskriptif dengan meggunakan teknik persentase untuk melihat kecederungan yang terjadi dalam kegiatan pembelajar.

D. Prosedur Penelitian 

Prosedur pelaksanaan penelitian ini akan dilakukan secara bersiklus yaitu siklus I dan siklus II. Setelah selesai siklus I, dilanjutkan dengan siklus II. Siklus II sangat ditentukan oleh indikator keberhasilan siklus I. Masing-masing siklus terdiri dari satu pertemuan. Siklus merupakan ciri khas dari penelitian tindakan kelas (PTK).

Penelitian meningkatkan minat belajar murid SMP Islam Fatahillah ini menggunakan pendekatan kualitatif karena tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan sesuatu yang tampak bagaimana peristiwa itu bisa terjadi. Pendekatan kualitatif lebih mengutamakan pengamatan fenomena dan lebih meneliti ke subtansi makna dari fenomena tersebut.

Melalui studi deskriptif, pendekatan penelitian ini menggunakan metodologi penelitian kualitatif. Menurut perspektif, analisis dan ketajaman penelitian kualitatif sangat terpengaruh pada kekuatan kata dan kalimat yang digunakan. Oleh karena itu, Basri (2014) menyimpulkan bahwa fokus dari penelitian kualitatif adalah pada prosesnya dan pemaknaan hasilnya. Perhatian penelitian kualitatif lebih tertuju pada elemen manusia, objek, dan institusi, serta hubungan atau interaksi di antara elemen-elemen tersebut, dalam upaya memahami suatu peristiwa, perilaku, atau fenomena (Mohamed, Abdul Majid & Ahmad, 2010). Studi kualitatif berusaha memahami subjek inkuiri secara mendalam dan mampu mendeskripsikan grounded theory menelusuri realitas, mengkonseptualisasikan kesulitan-kesulitan yang diungkapkan, dan membangun pengetahuan tentang satu atau lebih fenomena yang diamati (Gunawan, 2013). Melalui penggunaan penalaran induktif, dimungkinkan untuk menangkap realitas melalui studi kualitatif ini. (Nugrahani, 2014).

Lokasi penelitian dilakukan di SMP Islam Fatahillah. Adapun alasan lokasi penelitian diSMP Islam Fatahillah, dikarenakan SMP Islam fatahillah tersebut di dalamnya memiliki tingkat minat belajar yang rendah dan kurangnya SDM baik siswa maupun guru pengajar. Selain itu, karena lokasi dari tersebut juga mudah diakses karena lokasinya yang menjadi tempat tugas program kampus mengajar  peneliti, Maka dari itu, peneliti menetapkan SMP Islam Fatahillah tersebut sebagai lokasi penelitian.

Lalu, untuk pengolahan data dan analisis data yaitu, Prosedur pengumpulan data yang kami lakukan adalah observasi, wawancara dan penelitian documenter, karena sangat Penting untuk mendapatkan informasi yang benar dan dapat dipercaya. Analisis data memberikan makna dikumpulkan, dianalisis dan penafsiran Mengingat penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif yaitu analisis dilakukan mulai dari data pertama hingga akhir penelitian. Kinerja dalam analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu reduksi data, penyerahan dan penghapusan data kesimpulan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Indikator Minat Belajar

Minat belajar adalah suatu rasa lebih suka dana rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat belajar pada dasarnya adalah penerima akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu diluar diri. semakin kuat atau dekat hubungan tersebut semakin besar minat, suatu minat dapat diekspresikan melalui suatu pernyataan, yang menunjukan bahwa siswa lebih menyukai suatu hal dari pada hal lainnya, dapat pula dimanifestasikan melalui partisipasi dalam suatu aktivitas. Siswa yang memiliki minat terhadap subjek tertentu cenderung untuk memberikan perhatian yang lebih besar terhadap subjek tertentu. Berdasarkan definisi tersebut, maka dapat disimpulkan indikator minat belajar yaitu rasa suka/senang dalam aktivitas belajar, rasa ketertarikan untuk       Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian minat merupakan kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu, sedangkan menurut beberapa ahli, minat adalah suatu perbuatan mempraktekkan suatu teori, metode, dan hal lain untuk mencapai tujuan tertentu untuk suatu kepentingan yang diinginkan oleh suatu kelompok atau golongan yang telah terencana dan tersusun sebelumnya (ANNET & Naranjo, 2014).

Dengan adanya kesadaran untuk belajar tanpa disuruh, berpartisipasi dalam aktivitas belajar, memberikan perhatian yang besar dalam belajar. Menurut Djamarah " indikator minat belajar yaitu rasa suka/senang , pernyataan lebih menyukai, adanya rasa ketertarikan adanya kesadaran untuk belajar tanpa di suruh, berpartisipasi dalam aktivitas belajar memberikan perhatian. Menurut Slameto "beberapa indikator minat belajar yaitu: perasaan senang, ketertarikan, penerimaan, dan keterlibatan siswa. Dari beberapa definisi yang dikemukakan mengenai indikator minat belajar tersebut diatas, dalam penelitian ini menggunakan indikator yaitu:

Rasa tertarik

Perasaan senang 

Keinginan.

 Indikator-indikator tersebut di atas dapat dijelaskan sebagai berikut:

Rasa tertarik.

Menurut Crow dan Crow, " bisa berhungan dengan daya gerak yang mendorong kita cenderung atau rasa tertarik pada orang, benda atau kegiatan apapun bisa berupa pengalaman yang efektif yang dirangsang oleh kegiatan tersebut."15 Orang yang memiliki minat yang tinggi terhadap salah satu sekolah dari dirinya akan terdapat kecenderungan yang kuat tertarik pada guru dan mata pelajaran yang

Perasaan senang

 Perasaan termasuk gejala jiwa yang dimiliki oleh setiap orang, hanya corak dan tingkah lakunya saja yang berbeda. Perasaan lebih erat hubungannya dengan pribadi seseorang oleh sebab itu perasaan antara satu orang dengan orang lain terhadap hal yang sama pastilah berbeda-beda.16 Perasaan merupakan unsur yang tak kalah penting bagi anak didik terhadap pelajaran yang diajarkan oleh gurunya. Seorang siswa yang memiliki perasaan senang atau suka terhadap suatu mata pelajaran, maka siswa tersebut akan terus mempelajari ilmu yang disenanginya. Tidak ada perasaan terpaksa pada siswa untuk mempelajari bidang tersebut. 17 3) Perhatian Perhatian adalah keaktifan jiwa yang dipertinggi, jiwa itupun semata-mata tertuju kepada suatu objek (benda /hal ) atau sekumpulan objek. untuk dapat menjamin hasil belajar yang baik, maka siswa harus mempunyai perhatian terhadap bahan yang dipelajarinya, jika bahan pelajaran tidak manjadi perhatian siswa, maka timbullah kebosanan,

Keinginan.

Keinginan itu datangnya dari nafsu/dorongan apabila yang dituju itu sesuatu yang nyata/konkrit, maka nafsu itu disebut keinginan. Dari nafsu aktif timbul keinginan untuk mengerjakan sesuatu pekerjaan. Dengan demikian pengertian keingnan ialah dorongan nafsu, yang tertuju kepada sesuatu benda tertentu, atau yang konkrit. Keinginan yang dipraktikkan bisa menjadi kebiasaan. Siswa yang berminat terhadap pelajaran Pendidikan Agama Islam, maka ia akan memiliki rasa keinginan yang tingi untuk terus belajar Pendidikan Agama Islam dan berusaha lebih giat untuk dapat menguasai dan memahami materi pelajaran Pendidikan Agama Islam.

Masalah Yang Menurunkan Minat Literasi

Berbagai permasalahan yang terjadi dalam literasi masih banyak dihadapi oleh dunia pendidikan di Indonesia sekarang ini. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap proses literasi siswa baik secara eksternal maupun internal adalah sebagai berikut:

1) Faktor eksternal antara lain :

 - Masih banyak guru yang kurang menguasai materi

 - Guru memiliki keterbatasan dalam mengakses informasi baru

 - Materi pelajaran masih lebih bersifat teoritis, kurang memberi contoh-contoh yang kontekstual.

 - Metode penyajian materi yang masih bersifat monoton, kurang memanfaatkan berbagai media secara optimal.

 - Lemahnya penguasaan guru terhadap model-model literasi yang inovatif dan produktif.

2) Faktor internal meliputi:

- Motivasi belajar siswa relatif rendah, ditandai dengan tidak konsentrasi dalam belajar dan tidak aktif mengerjakan tugas-tugas.

- Kemampuan awal siswa yang rendah dan tidak homogen, ditandai dengan kesulitan memahami materi pelajaran dan tidak menguasai strategi belajar.

 - Siswa kurang mandiri dalam belajar, mereka sangat tergantung pada guru sebagai sumber ilmu pengetahuan

C. Upaya Mengatasi Masalah Literasi

Berbagai persoalan yang dihadapi dalam literasi perlu segera diatasi agar dapat terwujud kualitas literasi yang diharapkan. Strategi yang dapat dilakukan untuk memecahkan masalah literasi antara lain adalah:

1) Guru harus siap untuk berubah menjadi lebih baik dalam mengelola literasi. Literasi yang selama ini berpusat pada guru, harus diubah menjadi berpusat pada siswa. Guru harus mampu dan mau menerapkan pendekatan literasi yang mengasumsikan bahwa belajar hanya akan terjadi jika individu yang belajar secara aktif terlibat baik secara emosional, intelektual, maupun secara fisik. Guru juga harus menerapkan pendekatan kooperatif dan kolaboratif yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerjasama dan berbagi tanggung jawab dengan sesamanya. Selain itu, pemberian pengalaman nyata kepada siswa tentang pengetahuan yang dipelajarinya akan sangat mendukung keberhasilan belajar.

2) Guru harus memperluas akses informasi dan materi mutakhir. Upaya ini dilakukan dengan:

- Mengekspos diri dengan berbagai materi paling mutakhir, baik yang berasal dari internet maupun buku-buku terbitan baru.

 - Mengekspos diri dengan berbagai materi dan perkembangan model-model literasi yang berkembang.

3) Guru harus memperluas wawasan dan keterampilan literasi, dengan cara:

 - Melibatkan guru dalam perancangan model literasi yang berfokus pada siswa.

 - Mengikuti pelatihan model-model literasi

 - Memperkaya strategi literasi yang mampu melibatkan siswa dalam proses literasi secara optimal.

 - Melakukan penelitian tindakan kelas sebagai upaya perbaikan kualitas literasi.

 - Melakukan lesson study bersama tim guru lain untuk memperbaiki literasi secara berkelanjutan (Dikti: 2007).

D. Model Literasi Kreatif Dan Inovatif

Kreativitas membelah batasan dan asumsi, dan membuat koneksi pada hal hal lama yang tidak berhubungan menjadi sesuatu yang baru. Berkembangnya teknologi serta dampak yang ditimbulkannya sangat menuntut kemampuan untuk beradaptasi secara kreatif dan kepiawaian mencari pemecahan yang imajinatif. Sudah saatnya penekanan dalam proses belajar mengajar yang hanya menekankan pada pemikiran reproduktif, hafalan dan mencari satu jawaban yang benar terhadap soal-soal yang diberikan untuk ditinggalkan, kini beralih ke proses-proses pemikiran yang tinggi termasuk berfikir kreatif dan inovatif.

Dengan kata lain saat ini kreativitas dan berfikir produktif benar-benar dibutuhkan agar kompetensi yang diharapkan dari literasi ekonomi dapat tercapai. Cony Semiawan (1987: 7) mengatakan bahwa kreativitas adalah "Kemampuan untuk memberikan gagasan-gagasan baru dan menerapkannya dalam pemecahan masalah". Sedangkan Utami Munandar (2002: 33) menjelaskankan bahwa kreativitas sebagai: "Kemampuan umum untuk mencipta sesuatu yang baru, sebagai kemampuan untuk memberi gagasan-gagasan baru yang dapat diterapkan dalam pemecahan masalah, atau sebagai kemampuan untuk melihat hubungan-hubungan baru antara unsur-unsur yang sudah ada sebelumnya".

Inovasi sangat berkaitan erat dengan kreatifitas. Sumber Wikipedia mengartikan inovasi sebagai "proses" atau "hasil" pengembangan dan/atau pemanfaatan atau obilisasi pengetahuan, keterampilan dan pengalaman untuk menciptakan atau memperbaiki produk, proses, atau sistem yang baru, yang memberikan nilai yang berarti atau secara signifikan. Sedangkan Tanadi Santoso menyebut inovasi sebagai proses mengambil ide dan memprosesnya menjadi produk atau servis atau proses yang nyata. Model literasi kreatif dan inovatif merupakan model literasi yang berlandaskan pada teori konstruktivisme.

Ada beberapa program atau bentuk literasi yang memberikan inovasi dan kreativitas siswa. Sebagai berikut:

Kelompok Kecil 

Gambar 1. Pengelompokan murid

Inovasi literasi dengan membuat kelompok belajar menjadi inti. Hal ini menjadikan para siswa lebih mudah untuk mengerti mengenai literasi dan tidak canggung dalam bertanya.

Welcome Password

 

Gambar 2. Pelaksanaan welcome password

Bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan mengenai kosa kata bahasa Inggris sehingga peserta didik mudah menghafal. Kegiatan ini dilakukan setiap pagi sebelum memasuki ruang kelas. Pemberian Password telah diberitahukan saat jam sekolah berakhir.

Mekanisme:

  • Setelah Sholat Dhuhur berjamaah, siswa diberikan password berupa kosa kata bahasa Inggris (satu kata) yang terdiri dari verb 1, verb 2, verb 3. Contohnya go -- went -- gone.
  • Password ini telah digunakan oleh siswa ketika mereka akan memasuki kelas pada keesokan hari.
  • Setelah mengucapkan password, siswa juga diharuskan membuat satu kalimat berbahasa Inggris menggunakan salah satu verb dari password tersebut.
  • Setelah siswa mengucapkan password dan membuat satu kalimat dalam bahasa Inggris, barulah mereka diperbolehkan untuk masuk kelas.
  •  

  Penggunaan literasi melalui Lab IPA dan Perpustakaan 

 

Gambar 3. Penggunaan alat Laboratorium IPA

 

Program ini ditujukan dalam kegiatan memaksimalkan kegiatan literasi di ruang Laboratorium IPA dan perpustakaan SMP Islam Fatahillah. Kegiatan bersih-bersih ruang Laboratorium IPA ini memang harus dilakukan agar kondisi ruangan yang digunakan untuk menyimpan alat-alat praktikum dapat dimaksimalkan dengan baik. Alat-alat yang tersedia di ruangan Laboratorium IPA SMP Islam Fatahillah ini sudah terbilang cukup baik. Hanya saja untuk memaksimalkan kegiatan praktikum perlu adanya bantuan tenaga agar siswa SMP Islam Fatahillah tidak hanya melakukan kegiatan literasi saja di literasi IPA. Akan tetapi, mereka juga dapat mendapatkan kesempatan untuk melakukan praktikum di laboratorium IPA dalam literasi IPA. Sama halnya dengan perpustakaan yang harus dijaga kebersihan dan kerapiannya karena digunakan untuk menyimpan buku-buku literasi. Perpustakaan yang bersih dan rapi diharapkan dapat meningkatkan minat baca siswa di SMP Islam Fatahillah. Selain itu, program kerja ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi siswa dalam kegiatan meminjam dan mengembalikan buku.

 

Pojok Baca

 

Gambar 4. Pojok Baca SMP Islam Fatahillah

 

Program ini juga bertujuan untuk meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi siswa SMP Islam Fatahillah. Kegiatan ini menjadi salah satu kegiatan evaluasi mengenai hasil AKM yang telah dilaksanakan. Program kerja ini diisi dengan kegiatan siswa SMP Islam Fatahillah untuk membuat pojok baca yang bertempat dipojok- pojok setiap kelas yang berisi buku-buku bacaan beserta meja dan kursi sebagai tempat untuk kegiatan membaca.

 

Dalam hal ini, setiap kelas diberikan kesempatan untuk menentukan model pojok baca yang nyaman dan indah menurut mereka. Setiap siswa juga berhak memilih buku-buku yang disukainya yang akan diletakkan di rak buku, ditambah buku-buku non pelajaran yang disiapkan oleh sekolah. Keterlibatan murid diharapkan agar mereka memiliki kesadaran akan kepemilikan Pojok Baca, sehingga mereka dengan sadar dan senang hati menjalani program Pojok Baca dan sangup menjaga keberlangsungan program Pojok Baca ini.

 

SMP Islam Fatahillah Berwawasan

 

Gambar 5. kegiatan membaca bersama

 

Program ini ditujukan untuk meningkatkan kemampuan literasi siswa SMP Islam Fatahillah. Program ini diisi dengan kegiatan membaca selama 15-25 menit pada jam literasi PKN dan Bahasa Inggris. Program ini dilaksanakan pada jam pelajaran ketiga guru pengajar di dalam kelas sehingga pelaksanaan kegiatan ini diharapkan menjadi lebih mudah guna meningkatkan kemampuan dan keingintahuan membaca siswa.

 

 Pelafalan Lagu Nasional 

 

 

Gambar 6. Menyanyikan Lagu Nasional Indonesia

 

Program ini bertujuan untuk meningkatkan dan memaksimalkan rasa nasionalisme dan cinta tanah air pada siswa SMP Islam Fatahillah. Kegiatan ini dilakukan setiap hari terkecuali pada hari Jumat. Kegiatan ini berupa menyanyikan lagu nasional secara bersama-sama setiap pagi, sebelum jam literasi dimulai. Siswa dapat memilih lagu wajib nasional maupun lagu nasional untuk mereka nyanyikan secara bersama-sama. Lagu-lagu tersebut misalnya, Indonesia Raya, Garuda Pancasila, Halo-Halo Bandung, dan lain sebagainya.

 

Taman Ilmiah

 

Gambar 7. Pemberian nama ilmiah pada tanaman

 

Program ini berupa pemberian papan nama pada tiap tanaman yang ada di lingkungan SMP Islam Fathillah sesuai dengan nama ilmiah tanaman tersebut. Papan nama tanaman juga dapat dilengkapi dengan nama daerah tumbuhan yang dikenal oleh masyarakat sekitar. Tujuan pembuatan papan nama ilmiah tanaman adalah untuk menambah wawasan siswa yang membaca papan nama tersebut sekaligus menjadi penambah nilai estetik untuk lingkungan sekitar tempat penanaman tanaman karena dihias seindah mungkin guna menarik perhatian siswa untuk membaca papan nama ilmiah tersebut. Dengan demikian, diharapkan siswa menjadi lebih peka dan cinta lingkungan.

 

 Karya Tulis

 

Gambar 8. Pembuatan karya tulis

 

Salah satu program untuk meningkatkan literasi bukan hanya membaca saja, tetapi dapat juga melalui menulis kegiatan siswa diakhir pekan. Dengan harapan menulis dapat melahirkan ide-ide yang cemerlang, selain itu dapat melatih kemampuan siswa dalam merangkai kalimat yang baik dan benar. Karya tulis yang dapat dikumpulkan berupa, cerpen, narasi, puisi, dan pidato. Karya tulis yang ditulis siswa bertemakan "

 

'MADING' (Mengenal Sejarah dan Papan Informasi)

 

Gambar 9. Hasil mading siswa SMP Islam Fatahillah

 

Program   kerja   Mading   ini   bertujuan   untuk   memaksimalkan   mading lingkungan SMP Islam Fatahillah. Karena memang setelah dilihat pada saat melakukan kegiatan evaluasi awal, tidak terdapat Mading di sekolah SMP Islam Fatahillah, dan terlihat kosong.  Oleh  karena itu, mengisi dan memaksimalkan mading sekolah SMP Islam Fatahillah dengan mengisi mading tersebut berupa informasi mengenai peristiwa-peristiwa sejarah, tokoh-tokoh pahlawan, informasi mengenai kegiatan sekolah, serta beberapa karya dari siswa SMP Islam Fatahillah yang setiap 2 minggu sekali dapat menyerahkan hasil karyanya untuk ditempel  dimading  sekolah  SMP Islam Fatahillah.

 

Dampak Dari Penerapan Kreativitas Dan Inovasi Literasi.

 

            Dampak yang diperoleh yaitu implikasi positif dari peserta didik, mampu memuat siswa lebih kreatif dan semangat dalam belajar. Siwa yang masih canggung membaca, kini mampu membaca lantang tanpa rasa malu. Begitupun membuat siswa lebih aktif dan percaya diri atas karya-karyanya.

 SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan melalui hal-hal sebagai berikut: (1) Aktivitas gerak siswa meningkat, peningkatan gerak siswa mencapai 60%, (2) Kerjasama siswa dalam kegiatan literasi meningkat mencapai 48% Dan tingkat minat belajar siswa meningkat mencapai 80%. (3) Analisis minat belajar siswa menunjukan bahwa kategori minat siswa dalam proses literasi cukup tinggi. Dengan demikian literasi melalui metode inovasi dapat meningkatkan minat belajar siswa SMP Islam Fatahillah.

Penelitian meningkatan minat belajar siswa melalui kreativitas dan inovasi literasi di smp Islam Fatahillah ini menggunakan pendekatan kualitatif karena tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan sesuatu yang tampak bagaimana peristiwa itu bisa terjadi. Isi pembahasan nya antara lain tentang meningkatan minat belajar siswa melalui kreativitas dan inovasi literasi melalui kegiatan pembelajaran setiap harinya di sekolah. Kegiatan literasi harus masuk dalam setiap aspek kegiatan belajar mengajar, praktek keseharian di sekolah dan terintegrasi. Setelah itu setiap siswa diharapkan mampu menerapkannya di rumah dan lingkungan sekitarnya.

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Effendi, Mawardi. 2010. Istilah-Istilah dalam Peraktek Mengajar dan Pembelajaran. Padang: UNP Press.

 

Sardiman. 2001. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafido Persada.

 

Perwanti, Bondan Siti. (2017). Https://www.almuslim.sch.id/index.php/co mpo nent/k2/item/55-ular-tangga-angkaperanan-media-belajar-dalammeningkatkan-motivasi-beljar-siswa.

 

Skripsi yang ditulis oleh Ahmad Ulinnuha, UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, 2006: " Strategi Pembelajaran Qur'an, Hadis di MTSN Babadan Baru Sleman". pengguna metode pembelajaran yang monoton; dan lingkungan keluarga yang kurang mendukung.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun