Kenyataannya, minat belajar siswa SMP Islam Fatahillah tergolong rendah. Siswa ramai sendiri ketika literasi berlangsung, siswa mencoret-coret meja, bersuara keras, berjalan-jalan di dalam kelas.
Selanjutnya Abdul Majid (2012:226) mengatakan bahwa masalah-masalah belajar dapat digolongkan atas:
- Sangat cepat dalam belajar, yaitu murid murid yang tampaknya memiliki bakat akademik yang cukup tinggi, memili IQ 130 atau lebih.
- Keterlambatan akademik, yaitu muridmurid yang tampaknya memiliki inteligensi normal tetapi tidak dapat memanfaatkannya secara baik.
- Lambat belajar, yaitu murid-murid yang tampak memiliki kemampuan yang kurang memadai. Mereka memiliki IQ sekitar 70-90 sehingga perlu dipertimbangkan untuk mendapatkan bantuan khusus.
- Penampakan kelas, yaitu murid-murid yang umur, kemampuan, ukuran dan minat-minat sosial yang terlalu besar/terlalu kecil untuk kelas yang ditempatinya.
- Kurang motif dalam belajar, yaitu murid murid yang kurang semangat dalam belajar, mereka tampak jera dan malas.
- Sikap dan kebiasaan buruk, murid-murid yang kegiatan atau perbuatan belajarnya berlawanan atau tidak sesuai dengan seharusnya.
- Kehadiran di Madrasah, murid-murid yang sering tidak hadir atau menderita sakit dalam waktu yang cukup lama sehingga kehilangan sebagian besar kegiatan belajarnya.
Hal tersebut di dapatkan ketika melakukan observasi, selain itu juga mendapati siswa yang cenderung asyik dengan teman mereka atau bahkan melihat-lihat pemandangan di luar kelas. Peneliti juga melakukan wawancara terhadap Ibu pengajar di kelas, beliau menjelaskan bahwa, ketika literasi, banyak siswa yang kurang memperhatikan materi yang diajarkan oleh guru. Tak jarang siswa mengerjakan sesuatu hal yang tak ada hubungannya dengan literasi yang berlangsung Minat belajar siswa perlu ditingkatkan dengan cara melakukan variasi dalam literasi yaitu dengan bentuk inovasi literasi agar siswa tidak cepat bosan, sehingga materi yang diajarkan dapat tersampaikan dengan baik. Literasi di SMP sebaiknya berlangsung menyenangkan, agar siswa mampu memahami materi yang diajarkan.
Berdasarkan uraian diatas, penulis memiliki minat untuk melakukan kajian analisis yang berjudul "Meningkatan Minat Belajar Siswa Melalui Kreativitas Dan Inovasi Literasi Di SMPP Islam Fatahillah". Semoga kajian analisis ini dapat memberi tambahan informasi, motivasi, serta bermanfaat bagi para pembaca dan para warga negara terutama untuk generasi milenial sesuai  dengan kajian terkait dengan materi.
METODE
Setting dalam penelitian ini meliputi tempat penelitian, waktu penelitian dan siklus penelitian tindakan kelas (PTK). Setting penelitian dapat dijelaskan sebagai berikut:
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMP Islam Fatahillah. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII-VIII tahun pelajaran 2022/2023 dengan jumlah siswa sebanyak 32 siswa, terdiri dari 22 siswa laki-laki dan 10 siswa perempuan. Penelitian ini dimulai pada tanggal 20 februari sampai tanggal 12 juni 2023. Penentuan waktu penelitian ini, mengacu pada kelender akademik sekolah, karena penelitan tindakan kelas memerlukan berberapa siklus yang membutuhkan proses belajar mengajar yang efektif dikelas. Siklus Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan melalui dua siklus untuk melihat peningkatan minat belajar siswa dalam mengikuti literasi dengan metode literasi yang dimodifikasi. Metode penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) model Kurt Lewin. Konsep pokok PTK menurut Kurt Lewin terdiri dari empat komponen, yaitu: perencanaan (planning), tindakan (acting), pengamatan (observasing) dan refleksi (reflecting). Hubungan keempat komponen tersebut dipandang sebagai satu siklus. Dalam penelitian tindakan kelas yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas VII- VIII yang terdiri dari 32 siswa terdiri dari 22 siswa laki-laki dan 10 siswa perempuan. Sumber data dalam penelitian ini terdiri dari berberapa sumber yaitu siswa, guru dan teman sejawat.
Siswa, untuk mendapatkan data tentang minat belajar siswa dalam peroses belajar mengajar.
Guru, untuk melihat tingkat keberhasilan implementasi literasi melalui metode inovasi.
Teman sejawat dan kolaborator, teman sejawat dan kolaborator dimaksudkan sebagai sumber data untuk melihat implementasi PTK secara lengkap, mencangkup semua hal yang diperlukan, baik dari sisi siwa maupun guru.
A. Alat dan Teknik Pengumpulan DataÂ