Cuma Uji Coba
Oleh: Ninik Sirtufi Rahayu
Hari itu Minggu. Aku beristirahat di rumah saja. Tiba-tiba grrrttt ... grrttt ... HP yang kusetel getar mengagetkanku.
"Ma ... Papa mana?" suaranya renyah dan manja.
"Nggak ada. Emang ada apa?"
"Enggak, kemarin ada janji mau nyanyi bareng. Ehh, kok nggak datang! Ditanyakan sama orang-orang loh, Ma!" lanjutnya.
"Ohh, ...!"
"Nanti bilangkan Papa yo, Maaa ... ! Kangen!" katanya tanpa tedeng aling-aling.
Dheg!
"Kurang ajar benar anak ini bilang kangen untuk suamiku!" rintihku dalam hati.
Pertanyaan Inayah yang biasa kami panggil Inay di telepon seperti itu memang harus kutanggapi biasa saja. Aku semula tidak berpikir aneh karena memang sudah seperti itu lagak gayanya.