Suatu saat dengan mobil pertama yang kami beli secara mengangsur, aku membawa suami dan kedua putraku untuk menghadiri pernikahan mantan siswa. Berangkat tidak bermasalah. Akan tetapi, ketika pulang aku menabrak angkutan kota yang akan berhenti. Sopir angkutan kota tersebut tidak memberi tanda sign atau sein kiri. Seperti biasa mereka selalu mendadak, baik berhenti maupun berangkat. Aku yang berada di belakang kaget. Pikirku aku menginjak rem, tetapi ternyata menginjak gas sehingga langsung menghantam belakang kanan mobil di depan. Mobil kami pun rusak berat bagian kiri depan. Beruntunglah, bisa diselesaikan dengan damai. Beruntung juga aku tidak mengalami trauma.
Sudah  beberapa kali aku berganti mobil, mulai dari jenis mobil van hingga sedan. Jika awalnya hanya bisa membeli atau tukar tambah dengan mobil bekas, lima tahun sebelum purna aku bertekad membeli mobil baru melalui sistem kredit. Bersyukur, tepat purna semua beban teratasi. Tidak  terasa ternyata itu sudah bertahun-tahun berlalu. Kini hanya sebagai sebuah kenangan.
Bukan pamer, melainkan hendak menekankan saja. Bila  menginginkan sesuatu kemudian berdoa dengan sungguh-sungguh dibarengi dengan berikhtiar sekuat tenaga, kita pasti akan memperolehnya. Kita tahu, Tuhan Yang Mahabaik mengetahui seberapa kuat tekat kita untuk mencapai suatu keinginan. Jika hasrat itu bernilai positif, pasti akan didengar dan dikabulkan-Nya.
Itulah mimpiku semasa kecil. Ternyata akhirnya aku diberi kesempatan oleh Tuhan untuk memiliki mobil pribadi sejak akhir 1999. Jadi, mimpi yang kuangankan sejak tahun 1970-an tersebut terlaksana setelah 30 tahun kemudian. Bahkan, kini ketiga jagoan kami masing-masing telah dimampukan-Nya memiliki mobil pribadi, jauh lebih muda dibanding dengan usiaku saat memiliki mobil.
Apakah mudah meraih mimpi? Tentu, sangatlah susah. Harus dengan raga rasa remuk redam! Bekerja keras, membanting tulang, bahkan kerja rodilah di samping doa secara kontinu.
Masih terngiang kata tetangga yang begitu menusuk hati, "Jangan pernah bermimpi, sekalinya miskin ya miskin saja ... sekalinya jalan kaki, ya jalan kaki saja terus. Punya mobil? Nanti dulu ... Mimpi kale ...."
"Duh, sakitnya tuh di sini ...," sambil menunjuk dada sendiri!
"Jangan pernah berhenti bermimpi dan kejar mimpimu sampai ke bulan sekalipun!" begitu jawabku bersenandika saat kata-kata itu mendera. Ya, setidaknya menghibur dan menyemangati diri sendirilah, ya! Aahh, tetapi hikmahnya aku tak berani meledek dan menghina orang lain yang sedang berjuang meraih mimpi sebab teringat pengalaman diri sendiri!
Ahhhh, sekali lagi mantra manjur penghiburku adalah ... "Don't worry be happy ...!" Demikianlah bisikku sekali lagi untuk menghibur diri. Maka, kukuatkan hati dan kaki untuk tetap melangkah maju.
Sama seperti quote yang menginspirasi dan menguatkan berikut ini, "Whatever happens in your life is your responsibility continue to find a way for no reason." Apa pun yang terjadi di dalam hidup kamu adalah tanggung jawabmu, maka teruslah untuk mencari jalan tanpa alasan.
"Your success is your responsibility your failure is the responsibility continue your achieve to success in this world by changing the mindset of good." Artinya, kesuksesan kamu adalah tanggung jawabmu, kegagalanmu adalah tanggung jawabmu, maka terus raih kesuksesanmu di dunia ini dengan cara mengubah pola pikir yang baik.
Kalau ingin sukses menggapai mimpi, harus tak mudah patah arang. Apa pun yang terjadi harus dihadapi dengan lapang dada dan rendah hati. Meskipun selama meraih mimpi tersebut memperoleh ejekan, celaan, hinaan, cacian, dan cobaan dalam berproses mengisi pundi tabungan dengan susah payah, kita harus tetap melangkah maju. Biarlah anjing menggonggong, kafilah tetap berlalu.