Sesampai di tempat pelatihan, dia masih punya sedikit waktu untuk mandi dan bahkan sarapan menu yang disiapkan hotel tempatnya menginap. Namun, tentu saja pikiran Ayumi ke mana-mana. Masih seputar lelaki yang bermain api dengan Mira. Apakah pacar Mira? Sejak kapan anak itu mulai memiliki pacar? Mengapa tidak diketahuinya? Bagaimana kalau Mira hamil? Ah, ... semoga tidak terjadi hal-hal parah karena kelakuan Mira itu.
Sebagai salah seorang guru BK, Ayumi memastikan diri hendak mengorek tuntas siapa orang yang telah menodai Mira sekaligus sebagai antisipasi kalau seandainya terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Namun, Ayumi harus menahan diri karena pelatihan masih akan berlangsung hingga lusa nanti.
Dipungutnya gawai yang sedari semalam belum diaktifkan lalu sengaja ditelepon suami yang berada di ibu kota provinsi. Beberapa kali gawainya berdering, terdengar nada dering, tetapi tidak diangkat.
"Mungkin Mas Ready sedang sibuk, atau HP tidak berada di tangannya!" gumamnya menenangkan diri.
Terus terang Ayumi agak takut, kalau-kalau yang semalam bergumul dengan sepupunya itu justru adalah suami sendiri. Namun, ditepiskannyalah pikiran negatif itu dengan berpikir bahwa sejauh ini suaminya adalah orang yang baik dan setia.
Suaminya sedang berjuang meniti karier sehingga tidak pantas kalau dicurigai seperti itu. Apalagi selama ini gelagat suami pun baik-baik saja. Tidak pernah dilihatnya suami dengan Mira begini begitu. Bahkan, nyaris keduanya tidak pernah saling bertemu. Hal itu, karena kesibukan suami dan aktivitas sekolah Mira cukup padat. Saat suami pulang atau berada di rumah, paling mereka hanya berpapasan saja.
***
Usailah sudah aktivitas pelatihan selama tiga hari. Dengan lega Ayumi pun meninggalkan penginapan, tetapi membawa sedikit ganjalan. Itu karena selama tiga hari berturut-turut belum bisa berkabar dengan suami.
Hari Minggu pun tiba. Hari ketika Ayumi merindukan sang suami pulang. Namun, malam sebelumnya, Ready mengirim kabar bahwa dia tidak bisa pulang karena harus ke luar kota bersama kolega. Ya, sudahlah. Ayumi berencana akan beristirahat saja di rumah sambil melakukan aktivitas ringan menyenangkan.
"Kak, Mira izin pulang ya ..., Ibu bilang Nenek kangen!" pamit Mira saat mereka berdua berada di dapur.
"Oh, begitu. Kamu naik apa?"