Mohon tunggu...
Ninik Sirtufi Rahayu
Ninik Sirtufi Rahayu Mohon Tunggu... Penulis - Menulis sebagai refreshing dan healing agar terhindar dari lupa

Menulis dengan bahagia apa yang mampu ditulis saja

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Bahtera Terkoyak

29 Mei 2024   15:40 Diperbarui: 30 Mei 2024   04:06 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Langsung semuanya beres!” harapnya.

Ya, Ayumi pulang sendiri! Di sepanjang perjalanan, Ayumi tidak bisa memejamkan netra. Terbayanglah aktivitas beberapa saat lalu ketika dilihat di kamar Mira terjadi sesuatu. Petaka itu ternyata merupakan titik awal keretakan kulasentananya!

Ada apa dengan suaminya? Rupanya hanya karena keinginan memiliki momongan membuat perahunya retak, bahtera yang ditumpangi terkoyak seperti ini. Kandas! Oh, mengapa tidak ada komunikasi? Maka, benar kata orang bahwa komunikasi merupakan kunci kelanggengan relasi suami istri! 

Benar kata salah seorang ibu guru senior, mantan guru yang akhirnya menjadi teman mengajar juga, "Jangan pernah memasukkan orang ketiga ke dalam rumah tangga kita. Mungkin dia justru akan menjadi hama di dalam kulasentana kita!" 

Kini nasi telah menjadi bubur. Sang ibunda yang memasukkan sepupu ke dalam kulasentana Ayumi itu telah memorakporandakan bahtera kulasentananya. Semoga apa yang telah menjadi keputusan Ayumi merupakan cara jitu mengatasi kemelut itu. 

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun