Mohon tunggu...
Ninik Karalo
Ninik Karalo Mohon Tunggu... Guru - Pendidik berhati mulia

Fashion Designer, penikmat pantai, penjelajah aksara-aksara diksi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Foto Usang

4 Juni 2020   08:00 Diperbarui: 21 Agustus 2020   13:45 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

*

Mentari mulai memerah di ufuk barat. Sambil meneguk teh hangat dan lemet buatan ibu tetangga, Rara memelintir daun pembungkus kue gurih ala tradisional itu. 

Kunyahannya perlahan menyusup masuk ke tenggorokan. Rara memandangi bingkai foto usang yang baru saja digantungnya di ruang tamu. 

Di bawahnya ada sofa renta yang mudah melorot saking tuanya. Jika dihitung-hitung umurnya sebaya denganku, pikir Rara. Di samping sofa ada pas dengan bunga yang sudah tak terangkai indah seperti dulu sebelum ditinggal.

Kembali matanya tertuju ke bingkai foto usang itu. Pandangannya berhenti pada seseorang, Pras... ya, Pras, lelaki yang masih berkelana dalam ilusinya. 

Padahal di kanan kirinya ada sahabat-sahabatnya yang lain yang lebih gaya dan lucu. Margy dengan gaya agak membungkuk. Jemari lentiknya menyentuh paha kanan. 

Kakinya menginjak bangku sembari mengumbar senyum yang menawan ciri khasnya. 

Bukan Margy kalau tak mengumbar senyum merekahnya. Sebelahnya lagi ada si sipit Selly berdiri bercekak pinggang. 

Sorot mata sipitnya memandang mesra ke arah lelaki itu. Lelaki yang dulu pernah menyerempet di hati Rara. 

Ia sendiri duduk tepat di sisi lelaki itu. Dirabanya wajah-wajah dibalik bingkai dengan jari-jemarinya. 

Ada gerutu kecil menggelinding di hatinya. Ada dedauanan di kepala mereka berjuntai perih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun