Mohon tunggu...
Neny Hidayah Nur Imani
Neny Hidayah Nur Imani Mohon Tunggu... Auditor - Mahasiswi Magister Akuntansi Dosen Prof.Dr.Apollo,M.Si,Ak NIM 55520120007 Univ. Mercubuana Jakarta

Neny Hidayah Nur Imani NIM: 55520120007 Dosen: Prof.Dr.Apollo,M.Si,Ak Mahasiswi Universitas Mercubuana jakarta Tengok ke belakang hanya untuk mengingat sebelum berada di titik sekarang, lihat ke depan sebagai titik fokus selanjutnya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

TB2_Cara Memahami Peraturan Perpajakan International dengan Pendekatan Seni_Prof.Dr.Apollo,M.Si,Ak_55520120007

24 Mei 2022   21:30 Diperbarui: 24 Mei 2022   21:50 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kelompok pada posisi pertama adalah penunggu gunung, sungai, bukit dan lembah, disebut dengan Sang Hyang.

Kelompok pada posisi kedua adalah arwa leluhur disebut dengan Dahyang.

Kelompok pada posisi ketiga adalah pelindung desa, kota bahkan negara disebut dengan Kepudet.

Pada tanggal 19 November 1833 i Biebrich yang berada di tepi

sungai Rhain dekat kota Mainz, lahirlah Wilhelm Dilthey. Dilthey sendiri terhitung ke dalam kalangan atas

yang mapan, karena gaji profesor Jerman lebih dari cukup sehingga dapat mengarahkan diri

pada idealisme dan wawasan liberal.6 Bulhof melukiskan sosoknya sebagai "Seorang yang

khas mewakili kelas para pejabat publik yang selama berabad-abad telah memainkan peran

penting dalam monarki Prussia yang birokratis". Sudah dapat ditebak bagaimana sikap

kalangan ini. Beliau seorang aristocrat intelektual yang memiliki pemikiran kritis terhdap materialism yang dibawa oleh para elite industrial yang sedang naik. Hal ini tentu saja dirasa setelah revolusi 1848 aristokrat intelektual merasa nilai-nilainya terancam oleh para kapitalis dan kelas buruh cenderung pragmatis. Dilthey ingin mengembalikan sejarah dan budaya serta kehidupan mental yang pernah tumbuh damai di masanya.

Namun..sistem politik dan pemerintahan seperti roda sepeda berputar, Dilthey membutuhkan waktu untuk harapannya, mau tidak mau harus menerima masa yang dihadapi, sebuah masa pencerahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun