Mohon tunggu...
Neng Yayas Ismayati
Neng Yayas Ismayati Mohon Tunggu... Guru - Menulis, menjejakkan sejarah

Seorang Ibu Guru Penulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Mami adalah Ibuku

24 Januari 2019   11:14 Diperbarui: 24 Januari 2019   14:46 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Iya, Cinta. Aku selalu inget ko. Makanya tadi aku bilang cerita tentang Anna kan? Tokoh dalam novel itu namanya Anna." Jelasku.

"Oooooo."

"Jangan oo aja. Tenang Cinta, tar pulang sekolah ikut ke rumahku ya, tar aku ceritakan semuanya."

"Sip!" Balas Cinta mengakhiri  percakapan kami karena jam pelajaran pertama sudah akan dimulai.

***

"Kasihan Anna, Na," kata Cinta setelah kuceritakan isi novel yang kujanjikan pada Cinta.

"Yah, begitulah, Cint, Anna sudah menyumbangkan tali pusat untuk kakaknya beberapa jam setelah dia lahir. Itu belum menyelesaikan masalah Kate, kakaknya, karena setelah itu Anna menjalani puluhan suntikan, transfusi darah, dan operasi agar Kate bisa kuat melawan penyakit leukemia yang sudah dideritanya sejak kecil. Namun, seiring usianya yang menginjak remaja, Anna mulai mempertanyakan tujuan hidupnya. Puncaknya saat ibunya, yang memang melahirkan Anna dengan tujuan untuk menyelamatkan hidup Kate, meminta Anna menyumbangkan ginjalnya agar Kate terlepas dari sekarat." Panjang aku menyimpulkan bacaanku.

"Sampai akhirnya, Anna menggugat keluarganya," sambung Cinta.

"Yups. Namun, kembali ke tujuan kehadiran Anna adalah untuk hidup Kate, Anna adalah penyelamat kakaknya, yaa...takdir mencatat seperti itu, Cin," tuturku melemah.

"Ada ga ya orang seperti itu di dunia nyata?" Tanya Cinta sambil menerawang.

"Mungkin ada, mungkin juga hanya separuh cerita itu Cint, bahkan mungkin juga ga ada," jawabku semakin menerawang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun