Gadis yang besar di panti asuhan bersama sang adik, kejeniusan kedua gadis tersebut di manfaatkan untuk merentas beberapa perusahaan atas permintaan antar pesaing kolega bisnis. Dan mereka menerima imbalan yang sangat besar dalam setiap aksinya di dunia hacker.
"Beril," jawabnya singkat.
"Beril... Permata yang Bercahaya, nama yang bagus... sejak kapan kamu menjadi hacker?"
"Aku tidak memikirkan arti namaku, aku hanya script keddie amatiran."
"Dan kamu sudah meratakan server NAD di Jerman? FBI? Dan INTERPOL?"
Rupanya mereka telah mengantongi rekam digital Beril. Saat ia berada di Jerman beberapa bulan lalu, ketika ia dan adiknya di sewa perusahaan asing yang cukup besar disana. Kembali teringat di mana sang adik tertangkap saat di bandara waktu itu.
"Kau adalah ratunya hacker, Beril. Mafia besar dunia maya. Buronan kelas kakap yang licin."
Beril terdiam, menunduk dan memandang gelas kristal yang ada dihadapannya.
"Server facebook, google, semua sosmed, bahkan semua data pemerintahan yang berada dalam internet dan sangat rahasia, semua bisa anda kirim ulang dengan sangat mudah." Timpal komandan introgasi tersebut.
"Semua orang beranggapan bahwa, akun mereka aman, system yang mereka gunakan baik-baik saja. Padahal tidak ada akun yang aman juga tidak ada system yang baik-baik saja," ucap Beril, sambil memainkan gelas kristal dengan santai.
"Kau lebih pandai dari black hat profesonal, banyak hacker di luar sana hanya bisa memanjat pohon dan langsung di ketahui pemiliknya, sedangkan kamu? Bahkan bisa memetik buah dan dengan santai mengunyahnya, tanpa meninggalkan jejak apa lagi di ketahui pemiliknya."