Mohon tunggu...
neneng salbiah
neneng salbiah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada buku yang ingin kau baca, namun kau tak menemukannya, maka kaulah yang harus menulisnya!

Apa yang kamu lihat itu adalah berita. apa yang kamu rasakan itu adalah puisi dan apa yang kamu khayalkan itu adalah fiksi. saya berharap pembaca tidak menghakimi tulisan-tulisan yang ada di blog ini. karena saya penulis pemula. belum pandai dalam menata ide pokok cerita dalam sebuah paragraf yang sempurna. Seorang ibu rumah tangga yang sedang belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Jangan Di Baca

17 November 2024   13:08 Diperbarui: 17 November 2024   13:14 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gadis yang besar di panti asuhan bersama sang adik, kejeniusan kedua gadis tersebut di manfaatkan untuk merentas beberapa perusahaan atas permintaan antar pesaing kolega bisnis. Dan mereka menerima imbalan yang sangat besar dalam setiap aksinya di dunia hacker.

"Beril," jawabnya singkat.

"Beril... Permata yang Bercahaya, nama yang bagus... sejak kapan kamu menjadi hacker?"

"Aku tidak memikirkan arti namaku, aku hanya script keddie amatiran."

"Dan kamu sudah meratakan server NAD di Jerman? FBI? Dan INTERPOL?"

Rupanya mereka telah mengantongi rekam digital Beril. Saat ia berada di Jerman beberapa bulan lalu, ketika ia dan adiknya di sewa perusahaan asing yang cukup besar disana. Kembali teringat di mana sang adik tertangkap saat di bandara waktu itu.

"Kau adalah ratunya hacker, Beril. Mafia besar dunia maya. Buronan kelas kakap yang licin."

Beril terdiam, menunduk dan memandang gelas kristal yang ada dihadapannya.

"Server facebook, google, semua sosmed, bahkan semua data pemerintahan yang berada dalam internet dan sangat rahasia, semua bisa anda kirim ulang dengan sangat mudah." Timpal komandan introgasi tersebut.

"Semua orang beranggapan bahwa, akun mereka aman, system yang mereka gunakan baik-baik saja. Padahal tidak ada akun yang aman juga tidak ada system yang baik-baik saja," ucap Beril, sambil memainkan gelas kristal dengan santai.

"Kau lebih pandai dari black hat profesonal, banyak hacker di luar sana hanya bisa memanjat pohon dan langsung di ketahui pemiliknya, sedangkan kamu? Bahkan bisa memetik buah dan dengan santai mengunyahnya, tanpa meninggalkan jejak apa lagi di ketahui pemiliknya."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun