Mohon tunggu...
neneng salbiah
neneng salbiah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada buku yang ingin kau baca, namun kau tak menemukannya, maka kaulah yang harus menulisnya!

Apa yang kamu lihat itu adalah berita. apa yang kamu rasakan itu adalah puisi dan apa yang kamu khayalkan itu adalah fiksi. saya berharap pembaca tidak menghakimi tulisan-tulisan yang ada di blog ini. karena saya penulis pemula. belum pandai dalam menata ide pokok cerita dalam sebuah paragraf yang sempurna. Seorang ibu rumah tangga yang sedang belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Jangan Di Baca

17 November 2024   13:08 Diperbarui: 17 November 2024   13:14 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Jangan bergerak...!!"

"Sial...!!" Umpat gadis tersebut setelah beberapa orang laki-laki bertubuh kekar menghampirinya dan mendodongkan senjata. Ia menganggkat kedua tangannya, waktu beberapa detik tidak membuatnya bisa bergerak.

Gadis itu pun digelandang ke markas besar kepolosian, dengan kedua tangan yang di borgol.

"Senja Kaffe bukan yang tepat untukku, untung saja aku sudah menghapus semua skrip historry yang kugunakan, setidaknya lebih aman." Gumamnya dalam hati.

Sejak kedatangannya di senja Kaffe, Beril terlalu asik dan larut merentas server kepolisian, mencari nama sang adik yang sudah tertangkap beberapa bulan yang lalu.

Beril, terdiam diruang introgasi, duduk dihadapan komandan kepolisian yang terlihat geram.

Ia benar-benar mengutuk kejadian ini. Beril merasa telah melakukan kesalahan besar, karena telah memasukan identitasnya ke server kepolisian. Jaringan yang di gunakan pun bukan jaringan biasa. Identitas dan akun tidak bisa disembunyikan.

"Sebutkan namamu?"

Beril terlalu bersemangat untuk memebaskan sang adik dan menghapus data, hingga tidak memikirkan resiko besar yang akan di hadapi.

"Kamu bisu...!!" Bentak seorang polisi berpakaian bebas, seraya mengebrak meja. Karena Beril tidak mengeluarkan suara sejak tadi.

Beril bukan orang yang suka bicara di dunia nyata, ia merasa dunia nyata bukanlah dunianya. Dikucilkan, dianggap aneh. Namun di dunia maya Beril adalah sosok yang cerewet, aktif dan jenius.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun