Mohon tunggu...
Natasya tamaracantika
Natasya tamaracantika Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Mercu Buana

Berharap semuanya lancar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

TB-2 Diskursus Serat Wedhatama KGPAA Mangkunegara IV dalam Pencegahan Korupsi

14 November 2023   12:24 Diperbarui: 17 Desember 2023   08:10 314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar DOKUMEN PRIBADI 

 Pelajaran-pelajaran ini menunjukkan sifat-sifat terhormat dan pelajaran tentang menghormati Tuhan. Dalam hikmah tersebut terdapat kemiripan dengan hikmah tasawuf tentang pembersihan ruh dan cara mengikuti jalan yang mendalam. 

Dari hasil penelaahan yang telah dilakukan terlihat bahwa pelajaran yang diperkenalkan mempunyai banyak kesamaan komponen dengan pelajaran akhlak Islam dari Al Ghazali dalam kitabnya Ihya' Ulumuddin.

Pokok-pokok hikmah tasawuf dalam Serat Wedhatama adalah pertama, kerendahan hati (tawadu'), kedua, mencari pendidik yang layak, ketiga, tidak terbentur pada hal-hal yang bersifat umum (zuhud), keempat, kebijaksanaan (mujahadah) dan uzlah, kelima, memberi. sampai kepada Allah (Tawakal), ke-6, perasaan gembira dan gembira (Qanaah), ketujuh, makrifat. 

Hikmah Tasawuf dalam Serat Wedhatama 

Serat Wedhatama dipisahkan menjadi 4 nada, pertama pangkur, sinom pocung, gambuh. Masing-masing  lagu  mempunyai  arti  yang  berbeda yaitu,  pangkur  dari  asal  kata  mungkur  yang  berarti  jangan  dalam  berdakwah jangan  sekali-kali  menimpang  dari  ajaran  dari  Al-Qur'an dan Haditstetapi simpangilah sesuatu yang tidak baik. 

Pangkur menceritakan tentang bagaimana cara mendidik atau menyemangati anak dengan tetap berpegang teguh pada pelajaran tersebut. Sinom berasal dari daun muda (pupus) yang memberi petunjuk agar awet muda. Anak-anak kecil pada dasarnya masih mudah terpengaruh dan terpengaruh, sehingga mudah tergerak oleh arus.

Oleh karena itu, generasi muda harus berperan sebagai teladan atau teladan yang baik untuk ditiru. Pocung berasal dari kata dipocong atau cerita untuk mencapai kesempurnaan Islam yang sejati. Pocung ini menceritakan bagaimana seseorang bersiap menghadapi kematian dengan penuh keikhlasan cinta.

Selanjutnya   yaitu   gambuh,   yang melukiskan  perjalanan  hidup  manusia ketika sudah  tua  dimana  di  dalamnya menceritakan tentang bagaimana melakukan ibadah dengan melibatkan seluruh aspek lahiriah  dan  batiniah.

Berikut adalah sebagian dari butir-butir dalam berbagai refrain pada pupuh yang terdapat dalam Serat Wedhatama. 

1. Lila lamun kelangan nora gegetun (Siap kehilangan sesuatu).

2. Trima lamun ketaman saserik sameng dumadi (Menerima dengan sabar jika mendapatkan perlakuan yang menyakitkan hati).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun