Wanita paruh baya itu kembali memeluk Adit. Ia tak mampu lagi menyembunyikan air matanya. Di rumah kardus kecil itu, mereka sama-sama menangis.Â
Wanita paruh baya itu berjanji, ia akan mengakhiri penderitaan Adit. Ia tidak akan membiarkan siapapun berani menyentuhnya lagi. Hanya cinta, kasih sayang, dan kebahagiaan yang akan selalu ia berikan kepadanya. Ia tidak akan pernah meninggalkan anak ini.
"Mulai sekarang, Adit tidak akan sedih lagi. Adit akan sekolah, punya banyak teman dan menjadi anak yang pintar."
Adit menatap wanita yang ada di hadapannya itu lekat-lekat, "Adit akan belajar dengan rajin dan jadi orang sukses."
Itulah janji Adit di rumah kardus yang sudah menaunginya selama ini. Untuk kakanya Bimo dan adik perempuannya, Adit berjanji akan hidup sukses sehingga tak ada lagi orang yang berani menyakitinya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H