Mengontrol diri dan mengendalikan emosinya terlebih dahulu agar tidak terbawa sampai kepada pekerjaan yang bersentuhan langsung dengan pasien.Â
Kemampuan diri dalam mengelola emosi ini akan memicu kecerdasan emosional yang kemudian mampu memahami apa yang dirakan dan dibutuhkan oleh pasien.Â
Rahmat Alloh SWT itu meliputi segala sesuatu, tak lain kenikmatan berkencan dengan kompasiana ini juga bagian rahmat-Nya.Â
Kol. SUS. Dr. HM. Kemalsyah, MAg. Pun Dr. Ita Yuanita Skp., M.Kep memberikan contoh-contoh konkrit dalam ceramahnya di Serambi Islami tadi pagi.Â
Pun menuturkan "jika kita sadar setiap detik kita diawasi dan dipantau oleh Alloh SWT, tentu kita akan malu kala berbuat suatu hal yang tidak baik, walau dalam kesendirian"Â
Sejatinya malaikat utusan Alloh SWT mengawasi setiap makhluk-Nya, dan apa yang aku lakukan kala sendirian itulah sebenar-benarnya diri ku.
Didalam kesendirian itu jika aku sadar dan merasa bahwa aku diawasi oleh Alloh SWT, tentu aku malu dan takut untuk berbuat maksiat.Â
Dari maksiat lisan dengan ucapan dengan apa yang diucapkan, maksiat mata dengan apa yang dilihat, maksiat telinga dengan apa yang didengar, maksiat tangan dengan apa yang dilakukan, maksiat kaki dengan mendukung untuk melangkah dalam kebatilan.Â
Masya'alloh, naztaghfirulohal adzim.
Perasaan baru mulai latihan menulis sudah kumandang adzan maghrib saja.
Alhamdulillah, simpat tulisan dan mari rehat, berbuka puasa dan sholat dulu. Barokalloh.Â