Mohon tunggu...
Amerta Raya
Amerta Raya Mohon Tunggu... Petani - Petani

Catatan Manusia Pelosok Desa

Selanjutnya

Tutup

Diary

Air Satu Ember Besar dan Ku Guyur Kuburan Simbah Ku

27 Juli 2023   19:46 Diperbarui: 27 Juli 2023   19:53 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Usai baca mantra, aku pulang, aku siram ke kuburan mbah Sutimah juga, kemudian pulang, sampai rumah, menyiram pohon tomat di samping rumah. 

Semua tersiram dan  mulailah mengencani kompasiana. Sampai ini, sore tadi diajak bapak untuk malam ini ziarah ke makam Syekh Maulana Maghribi di Desa Wonobodro Blado Batang. 

Ini mau berangkat, barusan masuk kamar ngajak berangkat dan aku bilang "tak merampungkan tulisan dulu sejenak", "Iya, pakde diajak engko yo" jawab Bapak.

Kuburan adalah rumah terakhir ku dibumi, kapan aku menghuni rumah bawah tanah itu, aku hanya bisa menyiapkan diri dengan sebaik mungkin. Barokalloh.

Dan ya, sampai disini latihan menulis petang ini, aku tinggal ziarah dulu.

Sudah pukul 19:41 WIB, alhamdulillah latihan menulis bisa selesai, banyak luput mohon maaf lahir dan batin. 

Salam dari pelosok Desa untuk Indonesia maju, Indonesia cerdas, Indonesia emas. 

Matur sembah nuwun. Nitip sehat, semangat dan jangan lupa bahagia. Barokalloh. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun