Aku jabat dan cium tangan Simbah, duduk sejenak, dan simbah ngomong "ora stel tipine?".
"oh wis ono colokane toh mbah" kata ku sambil mendekat ke tipi, "oh iyo wis ono colokan anyar" gumam ku sambil aku nyalakan.
Nonton TVRI Serambi Islami, biasa setiap kamis ada Syekh Muhammad Fathurahman, M.Ag, tapi ini tayangan ulang, dengan tema "Pedoman Salik".
Sekmen sudah hampir akhir, pas beliau me jawab pertanyaan dari qori' yang kurang lebih pertanyaannya "sombong kepada orang sombong itu ibadah".
Tapi ya jangan dimaknai mentah, jawab Syekh Fathurahman dengan menceritakan kisah Nabi Sulaiman yang sombong saat membalas surat dari Ratu Bilqish.
"sombongnya untuk berdakwah, itulah sombong yang bernilai ibadah" tutur Syekh Fathurahman.Â
"Sombongnya Nabi Sulaiman hanya dzahir saja, tidak sampai dengan hatinya" pungkas Syekh Fathurahman.
"apakah kalian semua bisa sombong tidak sampai pada hati?" pertanyaan balik Syekh Fathurahman kepada audience.Â
Tentunya sangat susah mencapai maqom itu, banyak dari kita yang sombongnya memang penyakit hati, kata Syekh Fathurahman.Â
Boleh sombong dengan pakaian mewah, kendaraan mewah jam tangan mewah dengan tujuan untuk dakwah, sembari Syekh Fathurahman memberikan contoh.Â
Semisal kita berdakwah ke eropa, harus necis, bahasa inggrisnya juga harus fasih, tak apa dengan pakaian mewah untuk berdakwah.Â