Mohon tunggu...
Amerta Raya
Amerta Raya Mohon Tunggu... Petani - Petani

Catatan Manusia Pelosok Desa

Selanjutnya

Tutup

Diary

Air Satu Ember Besar dan Ku Guyur Kuburan Simbah Ku

27 Juli 2023   19:46 Diperbarui: 27 Juli 2023   19:53 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Sejenak aku menikmati sahur ku dan alhamdulillah lauk buncis, ikan asin dan kerupuk.

Minum air putih segel as gede, dan single origin coffee secangkir kecil untuk doping biar sampai siang tidak kantuk.

Kopi asli kampung ku, kopi jelek, tapi ya memang adanya, petani masih enggan untuk memproses yang baik.

Usai sahur semua sudah bersih ku cuci, gosok gigi dan malah kebelet pup, "baru makan langsung keluar".

Sekalian saja tarik handuk, pup sejenak kemudian mandi, seger banget air kampung ku.

Tak lama kumandang adzan subuh dan mandi aku akhiri.

Seusai mandi pagi badan malah jadi hangat, enak sekalian hidro therapy, badan menjadi bugar.

Ganti baju dan kemudian sholat qobliyah, menunggu mu'adzin puji-pujian aku sempatkan untuk mengunggah video pendek hasil dokumentasi keYouTube.

Upload beberapa video kemarin durasi tidak ada satu menit. Satu menit itu durasi video paling lama.

Karena kalau merekam video lebih dari satu menit hape langsung ngedrop, baterai hape ku sudah sowak.

Ini nulis seperti ini ya harus sambil ngecas, begitu lepas atau mati lampu paling kesempatan untuk menyimpan tulisan saja, kelewat satu menit ngedrop.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun