doaku selalu menyertaimu,
ibumu
Setelah membaca keseluruhan surat itu, Amarta terisak sangat keras. Ia hancur, rapuh, patah, dan tak berdaya.
"Ternyata namaku adalah Amarta, bukan Amitha", ucap Amarta dalam hati.
Tiba-tiba Amarta ketimpaan sebuah kamera kuno. Amarta mencoba menghidupkan dan memutar video yang ada dikamera tersebut.
Amarta!
Amortha!
Aku ingin memberi nama anakku Amarta!
Tapi aku ingin memberi nama anakku Amortha!
Terlihat perdebatan antara sepasang suami istri didepan seorang bayi dalam menentukan nama anaknya.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!