Mohon tunggu...
Nadiyatul Kholifah
Nadiyatul Kholifah Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

semangat pejuang gelar!!!

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Konsep, Model, dan Metode dalam Evaluasi Pembelajaran

4 Juni 2024   20:39 Diperbarui: 4 Juni 2024   21:05 334
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Evaluasi pembelajaran dikerjakan untuk menilai berbagai elemen pembelajaran, termasuk target, metode pengajaran, isi materi, alat bantu pembelajaran, sumber daya pembelajaran, konteks belajar, dan proses penilaian, dengan tujuan menilai seberapa baik dan efisien mereka berfungsi. Evaluasi ini juga bertujuan untuk mengevaluasi keberhasilan strategi pembelajaran, meningkatkan efektivitas program kurikulum, memberikan dukungan dalam proses belajar siswa, mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan siswa, serta menyediakan data yang diperlukan untuk pengambilan keputusan.

Chittenden (dalam Asrul) mengelompokkan tujuan penilaian ke dalam empat kategori sederhana, yaitu: (1) keeping track, (2) checking-up, (3) finding-out, dan (4) summing-up. Arifin menjelaskan empat tujuan tersebut sebagai berikut:

  • Keeping track: Ini merujuk pada kegiatan memantau dan mencatat kemajuan belajar siswa sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah disusun. Proses ini melibatkan pengumpulan data dan informasi selama periode tertentu dengan menggunakan berbagai metode penilaian untuk memahami perkembangan belajar siswa.
  • Checking-up: Tujuannya adalah untuk memeriksa pencapaian yang telah berhasil diraih oleh siswa selama proses pembelajaran dan mengidentifikasi area di mana siswa mungkin mengalami kesulitan. Guru perlu melakukan penilaian untuk menilai sejauh mana siswa telah memahami bagian-bagian materi pelajaran.
  • Finding-out: Ini merupakan upaya untuk menemukan dan mengidentifikasi kesalahan atau kelemahan siswa dalam pembelajaran, yang memungkinkan guru untuk dengan cepat mencari solusi alternatif guna membantu siswa.
  • Summing-up, Bertujuan untuk memberikan gambaran ringkas tentang sejauh mana pemahaman siswa terhadap kompetensi yang telah ditetapkan. Ringkasan ini bermanfaat bagi guru dalam menyusun laporan kemajuan belajar yang akan disampaikan kepada pihak-pihak terkait.

Penilaian pembelajaran memegang peranan penting dalam evaluasi di dalam kelas atau dalam konteks belajar-mengajar. Ini melibatkan evaluasi yang dilakukan oleh guru ketika mengajar materi kepada siswa. Bagi guru, penilaian pembelajaran adalah aspek yang sangat penting dalam proses pengajaran karena melalui penilaian ini, guru memperoleh pemahaman tentang pencapaian hasil belajar siswa. Selain itu, penilaian memberikan informasi kepada guru tentang seberapa efektif materi yang diajarkan dan sejauh mana siswa memahaminya. Karena itu, penilaian pembelajaran bertujuan untuk mengevaluasi sejauh mana keberhasilan pembelajaran yang telah dicapai oleh siswa dan guru, sehingga penyesuaian yang diperlukan dapat dilakukan untuk meningkatkan konsep pembelajaran atau pengajaran yang lebih efektif dan efisien. Tujuan utamanya adalah mencapai hasil pembelajaran yang optimal dan secara tidak langsung, mencapai tujuan pendidikan secara keseluruhan.

Jadi, tujuan evaluasi pembelajaran adalah untuk menilai seberapa baik dan efisien pembelajaran telah dilakukan, termasuk aspek-aspek seperti tujuan, metode pengajaran, materi pembelajaran, media yang digunakan, sumber belajar, lingkungan pembelajaran, dan metode penilaian.

  • Ruang Lingkup Evaluasi Pembelajaran

Ketika mempertimbangkan ruang lingkup evaluasi pembelajaran, memahami perbedaan antara penilaian dan evaluasi menjadi esensial. Dalam konteks pembelajaran, penilaian fokus pada mengevaluasi prestasi individu siswa di dalam kelas, sedangkan evaluasi melibatkan analisis menyeluruh terhadap berbagai aspek program pembelajaran, termasuk masukan, proses, dan hasil pembelajaran secara keseluruhan. Evaluasi dalam konteks pembelajaran mencakup sejumlah faktor seperti pencapaian siswa, peran guru, efektivitas kurikulum, fasilitas belajar, atmosfer kelas, sikap siswa, dan faktor lainnya. Oleh karena itu, perbedaan utama antara penilaian dan evaluasi terletak pada jangkauan atau cakupan mereka. Penilaian hanya mempertimbangkan satu aspek, sementara evaluasi memperhitungkan beragam aspek dalam program pembelajaran. Lebih lanjut, evaluasi selalu terkait dengan keseluruhan program pembelajaran, sehingga jangkauannya lebih luas daripada penilaian.

Dalam ranah pendidikan nasional, tujuan-tujuan pendidikan, baik yang terkait dengan kurikulum maupun instruksional, mengikuti klasifikasi prestasi belajar yang diperkenalkan oleh Benyamin Bloom. Bloom membagi prestasi pembelajaran menjadi tiga domain utama: kognitif, afektif, dan psikomotor. Evaluasi prestasi belajar berfokus pada ketiga domain tersebut. Di antara ketiganya, domain kognitif sering menjadi pusat perhatian utama dalam penilaian oleh pendidik di sekolah karena menyangkut pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran.

Ranah kognitif terdiri dari enam tingkatan, yakni:

  • Pengetahuan: Kemampuan memahami dan mengingat informasi dasar seperti fakta, istilah, dan prinsip.
  • Pemahaman: Kemampuan menjelaskan kembali konsep atau teori dengan menggunakan bahasa sendiri untuk menghasilkan pemahaman yang lebih dalam.
  • Penerapan: Kemampuan menerapkan ide atau konsep ke dalam situasi nyata atau konkret.
  • Analisis: Kemampuan mengurai dan mengidentifikasi hubungan antara berbagai ide atau gagasan yang telah diterapkan.
  • Sintesis: Kemampuan menggabungkan elemen-elemen yang berbeda untuk membentuk kesimpulan atau ide baru.
  • Evaluasi: Kemampuan mengevaluasi ide, situasi, atau metode berdasarkan kriteria tertentu.

Ranah afektif mencakup lima tingkatan, yaitu:

  • Penerimaan: Kemampuan menerima dan memahami informasi yang diberikan.
  • Responsif: Kemampuan merespons materi pembelajaran dan terlibat aktif dalam proses belajar.
  • Penghargaan: Kemampuan memberikan nilai atau menghargai informasi yang diterima.
  • Pengorganisasian: Kemampuan mengelola informasi ke dalam kerangka nilai atau sistem yang dimiliki.
  • Karakterisasi: Kemampuan mengintegrasikan nilai-nilai ke dalam kepribadian atau karakter individu.

Ranah psikomotor terdiri dari empat tingkatan, yaitu:

  • Emulasi: Kapasitas untuk meniru atau mencontoh apa yang telah diajarkan.
  • Manipulasi: Kemampuan menggunakan keterampilan yang diajarkan untuk melakukan tindakan atau manipulasi.
  • Koordinasi/timing: Kemampuan mengkoordinasikan gerakan dengan tepat dan teratur 
  •  Internalisasi: Kapasitas untuk melakukan tindakan secara lancar dan alami tanpa memerlukan upaya tambahan.

Jadi ruang lingkup evaluasi pembelajaran meliputi domain kognitif, afektif, dan psikimotorik.

Dapat disimpulkan bahwa konsep evaluasi pembelajaran terdiri dari beberapa aspek diantaranya pengertian evaluasi oembelajaran, tujuan evaluasi pembelajaran, dan ruang lingkup evaluasi pembelajaran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun