"Jadi, untuk apa kamu ke sini?" Akhirnya Yuky bersuara, walaupun dengan suara tang bergetar.
"Hanya.. ingin mengetahui keadaanmu saja.."
Yuky tertawa dalam hati, alasan yang pasaran, kenapa tifak bilang saja kalau sebenarnya dia merindukanku?.. eh? Gumam Yuky.
"Ya.. I'm good"
"Ok.."
Apa?! Hanya 'ok' setelah 6 tahun tidak bertemu dia hanya mengatakan 'o.k' ? Keluh Yuky dalam hati.
"Ok! Sekarang To The Point! Katakan apa yang ingin kau katakan, dan pergi karena aku sudah muak dengan wajahmu yang tebal itu!"
Kumohon jangan hiraukan kata kata ku.. bahkan Yuky tidak sadar dengan apa yang ia gumamkan dalam hatinya.
Dahi Mocca berkerut, lalu untuk beberapa saat ia mendesah kasar. "Maaf soal 6 tahun yang lalu, aku tidak akan melepaskanmu lagi, dan jadilah pacarku!"
Yuky bahkan hampir menyadari jantungnya berhenti berdetak, atau tiba tiba langit jatuh menimpanya. Ia kembali terpaku untuk beberapa saat. Dan untuk beberapa saat pula keduanya hanya saling berpandangan. Tapi akhirnya Yuky dapat meyakinkan hatinya, dan pandangannya pun kembali tajam memandang pria dihadapannya.
"Baik, akan ku jawab sekarang juga, aku menerima permintaan maaf mu, tapi tidak untuk menjadi pacarmu!"