Surti, jika nanti aku tidak kembali mungkin aku berada di negeri antah berantah dan kau tidak perlu risau tentangku sebab aku selalu baik - baik saja dan jika dan anak - anak rindu pada bapaknya maka bacakanlah surat ini sebagai dongeng penghantar tidur mereka. Bacakanlah puisi - puisiku karena jiwaku tertanam didalam setiap kata - katanya dan jangan lupakan satu hal ajari jingga dan rimba mencintai buku, ajari mereka membaca dan katakan pada mereka bahwa dalam setiap kata yang ada di dalam buku yang telah mereka baca memiliki jiwa dan nyawa tersendiri didalamnya. Perkenalkan mereka dengan dunia sastra karena kelak aku berharap mereka dapat menjadi anak yang dapat merubah bangsa ini.
Jika orde baru telah berlalu, jangan suruh mereka mencariku karena dengan intuisi yang mereka punya mereka akan mencariku dengan sendirinya.
Simpanlah surat ini dengan baik surti dan jangan sampai diambil oleh "mereka" karena mungkin ini adalah surat terakhir yang dapat aku berikan untukmu. Mungkin ini saja yang dapat aku katakan kepadamu melalui surat ini
Selamat tinggal surtiku sayang, kenang aku dalam tiap bait sajakku.
Â
Salam cinta,
 TejoÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H