Mohon tunggu...
Muslifa Aseani
Muslifa Aseani Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Momblogger Lombok

www.muslifaaseani.com | Tim Admin KOLOM | Tim Admin Rinjani Fans Club

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

[100HariMenulisNovel] #33 - #37 Aluy

8 Mei 2016   10:24 Diperbarui: 8 Mei 2016   10:44 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

(Epilog Aluy 35)

“Assalamu’alaikum. Paman Muis…,” kali ini suaraku mantap ucapkan salam. Beberapa kali ketuk di daun pintu. Hening, tak berjawab.

Mengulang salam sampai tiga kali, pun beberapa ketukan pintu yang masih tak berjawab.

“Paman Muis mungkin pergi,” timpal mas Bagas.

“Perasan tadi kembali ke depan tak sampai setengah jam. Mereka koq sudah hilang saja,” enggan aku mengamini pernyataan mas Bagas.

“Kita sudah salam tiga kali, juga mengetuk pintu. Bibi Maryam paling belum kembali dari pasar. Tadi sempat pamit ke aku. Sudah yuk, kan nanti sore kita juga mau jenguk Galih. Ketemu nanti saja…”

“Oh, baru ingat. Nanti sore batal. Tapi kita akan ngopi bareng selepas tarawih. Tadi aku janjian begitu sama Galih.”

“Ok. Begitu juga ndak masalah. Intinya hari ini kita tetap akan ketemu Galih. Yuk, balik ke depan saja. Anak-anak sudah teruskan tidur di kamar mereka sendiri.”

“Ya sudah,” kedikkan bahu, aku berbalik dan kembali ke rumah depan.

“Tanganku ndak diseret lagi nih?”

“Ish. Ndak lucu! Mmm, menurut mas, ibu kemana ya?”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun