Maryati melanjutkan seretan sepatu kiri dan kanannya ke lantai. Bukan cuma bangku panjang ini yang bakal bikin kangen, keluhnya.
Suara langkah kaki terdengar lagi. Kali ini berhamburan.
“Sudah selesai, Mar,” tegur salah seorang dari mereka.
“Dah.”
“Belum pulang?”
“Nunggu mbokku mberesi jualannya.”
“Aku ke dalam dulu, ya.”
“Aku?” selak suara perempuan setengah menjerit.
“Suka-suka gue.”
Mereka berlarian ke arah gedung. Salah seorang dari mereka berbalik badan.
“Tadi liat Igor?”
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!